Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perubahan Otak dan Tubuh Saat Jatuh Cinta, Menurut Sains

Kompas.com - 14/07/2018, 20:31 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sebuah studi yang terbit di Neuroendocrinology Letters edisi 2005 justru menemukan hormon stres tidak kembali dalam jangka panjang. Dalam kajian tersebut, ahli menemukan hubungan antara sistem respon stres seseorang, yang dikenal sebagai aktivasi Hypothalamic Pituitary Adrenal (HPA-Axis), dengan pengembangan keterikatan sosial.

Hasilnya menunjukkan bahwa membangun ikatan dengan pasangan dapat mengubah fisiologis seseorang dan mengurangi kecemasan.

3. Merasa lebih Aman

Menurut laporan Harvard Medical School, oksitosin, hormon yang dilepaskan melalui kontak fisik seperti pelukan, ciuman, dan seks memperdalam keterikatan terhadap pasangan, sehingga menghasilkan sensasi kepuasan, ketenangan, dan keamanan.

Oksitosin juga berperan dalam ikatan sosial, naluri keibuan, reproduksi, dan kenikmatan seksual. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature, hormon ini secara substansi meningkatkan keterikatan dan kepercayaan di antara pasangan.

Baca juga: Apakah Cinta Selamanya Itu Benar-benar Ada?

4. Jantung berdebar

Saat sedang jatuh cinta, tak jarang seseorang akan merasakan jantung berdegup kencang, telapak tangan berkeringat, dan terasa ada sesuatu yang aneh di perut.

Saat jatuh cinta, sebenarnya kadar kortisol meningkat tajam dan tubuh mengalami perubahan.

"Otak limbik atau emosional akan mengaktifkan saraf vagus dari otak ke usus Anda," jelas Daniel Amen, psikiater dan ahli saraf kepada NBC News.

"Saat Anda merasa gugup atau merasa senang, saraf ini merangsang usus (untuk bergejolak)," imbuhnya.

5. Lebih Bahagia

Jatuh cinta dapat melepaskan dopamine, sebuah neurotransmitter yang mengontrol pusat penghargaan dan kebahagiaan di otak, sehingga membuat seseorang merasa bahagia.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Comparative Neurology memindai 2.500 gambar otak dari 17 orang yang mengaku sedang jatuh cinta.

Hasilnya, saat peserta melihat foto seseorang yang dicintai maka akan terjadi aktivitas otak di dua area yang berkaitan dengan dopamin, yakni nukleus kaudatus dan area tegmental ventral.

6. Mengurangi Rasa Sakit

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau