Sebuah studi yang terbit di Neuroendocrinology Letters edisi 2005 justru menemukan hormon stres tidak kembali dalam jangka panjang. Dalam kajian tersebut, ahli menemukan hubungan antara sistem respon stres seseorang, yang dikenal sebagai aktivasi Hypothalamic Pituitary Adrenal (HPA-Axis), dengan pengembangan keterikatan sosial.
Hasilnya menunjukkan bahwa membangun ikatan dengan pasangan dapat mengubah fisiologis seseorang dan mengurangi kecemasan.
3. Merasa lebih Aman
Menurut laporan Harvard Medical School, oksitosin, hormon yang dilepaskan melalui kontak fisik seperti pelukan, ciuman, dan seks memperdalam keterikatan terhadap pasangan, sehingga menghasilkan sensasi kepuasan, ketenangan, dan keamanan.
Oksitosin juga berperan dalam ikatan sosial, naluri keibuan, reproduksi, dan kenikmatan seksual. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature, hormon ini secara substansi meningkatkan keterikatan dan kepercayaan di antara pasangan.
Baca juga: Apakah Cinta Selamanya Itu Benar-benar Ada?
4. Jantung berdebar
Saat sedang jatuh cinta, tak jarang seseorang akan merasakan jantung berdegup kencang, telapak tangan berkeringat, dan terasa ada sesuatu yang aneh di perut.
Saat jatuh cinta, sebenarnya kadar kortisol meningkat tajam dan tubuh mengalami perubahan.
"Otak limbik atau emosional akan mengaktifkan saraf vagus dari otak ke usus Anda," jelas Daniel Amen, psikiater dan ahli saraf kepada NBC News.
"Saat Anda merasa gugup atau merasa senang, saraf ini merangsang usus (untuk bergejolak)," imbuhnya.
5. Lebih Bahagia
Jatuh cinta dapat melepaskan dopamine, sebuah neurotransmitter yang mengontrol pusat penghargaan dan kebahagiaan di otak, sehingga membuat seseorang merasa bahagia.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Comparative Neurology memindai 2.500 gambar otak dari 17 orang yang mengaku sedang jatuh cinta.
Hasilnya, saat peserta melihat foto seseorang yang dicintai maka akan terjadi aktivitas otak di dua area yang berkaitan dengan dopamin, yakni nukleus kaudatus dan area tegmental ventral.
6. Mengurangi Rasa Sakit