Secara total, 26 urutan genom manusia purba berhasil dipelajari.
Hasilnya mengungkapkan jika pembentukan masa bercocok tanam serta catatan migrasi (keluar dan masuk) orang Asia tenggara lebih kaya daripada yang pernah ada sebelumnya.
Mereka kemudian menyimpulkan jika tidak ada interpretasi yang sesuai dengan kompleksitas sejarah Asia Tenggara.
Baik masyarakat berburu-meramu dan juga petani Asia Timur berkontribusi terhadap keragaman Asia Tenggara saat ini.
Walapun belum sepenuhnya menjawab, tetapi hasil ini membantu menyelesaikan satu dari kontroversi yang berlangsung lama di prasejarah Asia Tenggara.
Selain itu, para ilmuwan harus berjibaku dengan iklim Asia Tenggara. Panas dan kelembaban Asia Tenggara menjadi salah satu lingkungan yang paling sulit untuk pegawetan DNA.
"Kami berusaha keras untuk mengambil DNA purba dari Asia Tenggara tropis yang dapat memberikan petunjuk baru," jelas pimpinan ahli genetika evolusioner, Eske Willerslev dari University of Cambridge di Inggris dikutip dari Science Daily, Jumat (06/07/2018).
"Fakta bahwa kami dapat memperoleh 26 genom manusia dan menjelaskan kekayaan genetik luar biasa dari kelompok-kelompok di wilayah ini tentu sangat luar biasa," sambungnya.
Studi ini dipublikasikan di Science.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.