Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ahli Minta Film Dokumenter "The Magic Pill" Diet Paleo Diturunkan

Kompas.com - 24/06/2018, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Diet ini pertama kali dikembangkan sebagai pengobatan untuk epilepsi pada 1920-an dan terbukti efektif dalam mengurangi frekuensi dan keparahan kejang pada pasien dengan epilepsi berat.

Namun, masih belum jelas apakah diet ini dapat digunakan untuk mengobati gangguan autisme.

"Ada beberapa data laboratorium yang menggembirakan tentang diet ketogenik dan autisme, tetapi itu hanya satu studi klinis dan tidak cukup untuk membuktikan manfaatnya," imbuhnya.

Untuk diabetes dan berbagai penyakit, Profesor Noakes mengatakan diet sehat dapat mengatasinya.

"Diet rendah karbohidrat bisa efektif menangani diabetes. Tapi tidak harus dengan diet ketogenik," katanya.

Baca juga: Diet Vegetarian Diklaim Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini

Gula dan kanker

Dalam film itu diceritakan seorang wanita bernama Sara yang mengidap tumor kanker payudara dan kankernya menyusut setelah ia melakukan diet ketogenik ketat.

Darren Saunders, seorang ahli biologi kanker dan profesor kedokteran di Universitas New South Wales mengatakan, film ini kurang menyajikan cerita seutuhnya.

"Kita tidak bisa berdebat dengan cerita wanita itu, dia mengatakan itu adalah apa yang terjadi. Tapi tidak ada bukti yang saya lihat bahwa hanya dengan diet ketogenik dapat menyembuhkan segala bentuk kanker," kata Saunders.

"Beberapa sel tumor bergantung pada gula, beberapa sel tumor bergantung pada lemak, sebagian bergantung pada asam amino, dan mereka sangat mudah beradaptasi dalam cara mereka menggunakan bahan bakar metabolik," katanya.

"Gagasan sederhana bahwa Anda bisa berhenti memasukkan gula ke seseorang dan akan membuat kanker kelaparan benar-benar salah," tegasnya.

Dr Saunders mengatakan ada penelitian yang saat ini sedang berlangsung dalam penggunaan diet ketogenik sebagai terapi tambahan dalam pengobatan kanker. Namun dia mengatakan dokumenter itu tidak membuat perbedaan ini jelas.

"Pesan yang dibawa oleh sebagian besar orang dari menonton film ini adalah Anda dapat menggunakan diet untuk menyembuhkan kanker Anda, dan Anda tidak perlu menjalani kemoterapi dan hal-hal lain," katanya.

"Yang benar adalah Anda dapat mengubah risiko terkena kanker dengan memodifikasi diet, tetapi itu tidak sama dengan mencoba mengobati kanker dengan memodifikasi diet Anda," tegasnya.

Baca juga: Temuan Baru, Teh Buah dan Minuman Diet Bikin Gigi Makin Sensitif

Sanggahan Evans

Dalam sebuah pernyataan kepada ABC, Evans mengatakan pihaknya menganjurkan kepada penonton untuk tetap berkonsultasi dengan ahli kesehatan.

"Selain makanan, olahraga, tidur, sinar matahari, meditasi, dan faktor gaya hidup lain juga memainkan peran penting dalam mencapai kesehatan yang lebih baik," kata Evans.

Peringatan ini kemudian diikuti oleh kutipan dari bapak kedokteran Yunani kuno Hippocrates, alam adalah obat terbaik penyembuh penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau