Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Vegetarian Diklaim Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini

Kompas.com - 04/05/2018, 20:07 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya sepertiga kasus kematian di seluruh dunia bisa dicegah dengan cara beralih ke diet vegetarian.

Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Harvard Medical School yang dipresentasikan dalam Unite to Cure Fourth International Conference di Vatikan beberapa saat yang lalu.

Memang studi yang dilakukan para peneliti ini belum dipublikasikan dalam jurnal namun mereka berani mengklaim jika sekitar 10 juta kematian dini per tahun di seluruh dunia bisa dicegah.

Baca juga : Bukti Baru, Begadang Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Kematian dini atau kematian yang dapat dicegah disebabkan oleh hal-hal diantaranya seperti obesitas, merokok, serta pola makan yang buruk.

Saat ini setidaknya ada sekitar 30 juta kematian dini di seluruh dunia. Mengurangi angka tersebut hingga sepertiganya, tentu merupakan sebuah pencapaian besar.

Dan menurut para peneliti, beralih ke pola makan nabati bisa menjadi kunci mengurangi angka kematian dini tersebut.

"Kami baru saja melakukan beberapa perhitungan, bagaimana mengurangi kematian dengan cara beralih ke pola makan nabati yang lebih sehat, meski belum tentu sepenuhnya menjadi vegan, dan perkiraan kami sekitar seperti kematian dapat dicegah," kata Walter Willett, salah satu tim peneliti yang terlibat.

Pola makan nabati ini menurut mereka jika dikelola dengan baik diketahui dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi resiko serangan jantung dan menurunkan indeks massa tubuh (BMI).

Pada saat yang sama, penelitian menunjukkan bahwa makan daging merah tertentu dapat meningkatkan resiko kanker.

Baca juga : Punya Perut Buncit? Hati-hati Risiko Serangan Jantung Berlipat Ganda

Senada dengan Willet, David Jenkins, peneliti dari University of Toronto di Kanada juga melakukan penelitian yang memiliki korelasi dengan studi di atas.

Ia mempresentasikan pengamatannya pada diet gorila dataran rendah yang banyak mengonsumsi batang, daun, anggur dan buah.

Ketika pola makan itu diterapkan pada manusia hanya dengan menghidangkan sayuran dan buah-buahan. Hasilnya menunjukkan adanya penuruan kolesterol sebanyak 35% dalam dua minggu.

"Saya pikir orang-orang membayangkan bahwa pola makan sehat hanya akan berefek pada penuruan berat badan. Padahal jika diet ini diaplikasikan dengan benar maka akan membawa dampak yang luar biasa seperti mencegah kematian dini contohnya," pungkas Willet seperti dikutip dari Science Alert, Minggu (29/4/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau