KOMPAS.com - Diet bisa mempengaruhi kualitas pendengaran. Hal itu bisa dibuktikan lewat penelitian dari Rumah Sakit Wanita Brigham.
Para peneliti dibantu perawat dari Health Study II mengumpulkan catatan medis 70.699 pasien perempuan dalam kurun 22 tahun.
Dari situ, peneliti menganalisis pola diet yang diterapkan dan kaitannya dengan fungsi pendengaran.
Tiga pola diet yang diteliti adalah diet mediterania, diet DASH, dan diet Alternative Healthy Eating Index-2010 (AHEI 2010).
“Uniknya, kami menemukan bahwa perempuan yang menerapkan pola diet sehat punya risiko lebih rendah untuk terkena gangguan pendengaran, baik taraf sedang atau buruk,” ujar Dr. Sharon Curhan, ahli epidemiologi di rumah sakit tersebut, dilansir dari Times pada Selasa (15/5/2018).
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di Journal of Nutrition, peneliti menemukan bahwa diet mediterania dan DASH mengurangi 30 persen risiko gangguan pendengaran.
Ia menambahkan, pola makan yang benar dan baik tidak hanya bagus bagi kesehatan. Tapi juga bermanfaat untuk telinga karena tetap terlindungi fungsinya.
Baca juga: Studi: Diet Puasa Selama 24 Jam Bantu Tingkatkan Metabolisme
Penjelasan Jenis Diet
Untuk diketahui, makanan yang dianjurkan selama menjalani diet mediterania yakni sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang polong.
Ayam dan daging tetap diperbolehkan sedangkan daging merah dan alkohol sebaiknya dibatasi.
Lemak yang dipilih pun adalah lemak tak jenuh yang diambil dari minyak zaitun dan kacang-kacangan.
Sementara diet DASH umumnya dilakukan para penderita hipertensi. Sebab, penganut diet ini hanya diizinkan mengonsumsi garam sebanyak 1500 mg – 2300 mg per harinya.
Dengan itu, tekanan darah diharapkan bisa turun. Makanan yang boleh dikonsumsi haruslah yang rendah garam, sarat buah dan sayur, produk susu rendah lemak, dan biji-bijian utuh.
Baca juga: Diet Rendah Karbohidrat atau Rendah Lemak? Studi Bilang Sama Saja