KOMPAS.com - Tak berselang lama setelah Presiden AS Donald Trump meminta untuk membersihkan sampah luar angkasa, astronot AS sudah memiliki rencana dan belum lama ini baru saja meluncurkan misi itu ke luar angkasa.
Satelit pengumpul sampah terbaru yang diberi nama RemoveDebris itu dilengkap harpun atau tombak raksasa dan jaring.
Dalam misi membersihkan 7.500 ton sampah, satelit seberat 100 kilogram itu akan mengelilingi bumi dan menyaring semua sampah.
Seperti diberitakan KOMPAS.com sebelumnya, sampah-sampaha antariksa merupakan ancaman besar bagi satelit dan pesawat ruang angkasa yang sedang bekerja, khususnya telekomunikasi.
Baca juga: Luar Angkasa Penuh Sampah, Airbus Bangun Harpun Raksasa sebagai Solusi
Sampah berukuran satu sentimeter saja memiliki kekuatan energi setara dengan granat tangan. Padahal, beberapa potongan sampah bisa sebesar truk.
RemoveDebris yang nilainya lebih dari Rp 243 miliar itu sudah dibawa ke ISS pada bulan April, sebelum diluncurkan pada Rabu (20/6/2018) dengan bantuan lengan robot.
Dalam prosesnya, RemoveDebris merupakan satelit terbesar yang diluncurkan dari ISS.
"Di bulan pertama, selama satu setengah bulan kami akan menghabiskan waktu untuk memeriksa performa satelit," ujar peneliti utama dalam proyek ini Profesor Guglielmo Aglietti dari Survey Space Center, dilansir BBC Rabu (20/6/2018).
"Bila kami tahu semua sistem sudah benar, kami baru akan memulai eksperimen," imbuhnya.
Early this morning, NanoRacks released the largest satellite to ever be deployed from the @Space_Station. The #RemoveDEBRIS #MicroSat is now in orbit. Thanks to all involved in this exciting program! https://t.co/XbAdu0Rwg7 #ISS #Kaber pic.twitter.com/y5bV9TVHX2
— NanoRacks (@NanoRacks) June 20, 2018
Untuk putaran pertama pengujian, RemoveDebris akan menembakkan puingan sampah dan kemudian akan dilacak dengan laser dan kamera. Setelah itu, sampah baru diambil menggunakan jaring.
Harpun kecil akan dilepaskan untuk mempelajari bagaimana perangkat tersebut bergerak dan memengaruhi pemukaan luar angkasa.
Baca juga: Banyak Sampah Menumpuk di Bulan, Apa Saja Kira-kira?
Misi pembersihan sampah lain
Dilansir Newsweek Kamis (21/6/2018), pada bulan Januari ilmuwan dari China menulis makalah yang membahas misi membersihkan sampah ruang angkasa dengan menggunakan laser raksasa.
Selain itu, pada Desember 2017 astronot telah meluncurkan Space Dabris Sensor, perangkat yang dipasang di atas stasiun luar angkasa untuk membersihkan puing-puing sampang kurang dari satu milimeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.