KOMPAS.com – Sampah tidak hanya menjadi masalah di bumi saja. Kini, masalah sampah di luar angkasa semakin besar dengan bertambahnya puing-puing benda buatan manusia, termasuk satelit, yang mengorbit bumi dengan kecepatan delapan kilometer per detik atau 10 kali lebih cepat dari peluru.
Seperti yang dilansir Kompas.com sebelumnya, sampah-sampah antariksa ini merupakan ancaman besar bagi satelit dan pesawat ruang angkasa yang sedang bekerja. Sebab, sampah berukuran satu sentimeter saja memiliki kekuatan energi setara dengan granat tangan, dan beberapa potongan sampah bisa sebesar truk.
Dalam usaha menyelesaikan masalah ini, Airbus kini sedang menguji harpun raksasa yang rencananya akan digunakan untuk menusuk sampah dan menariknya kembali ke atmosfer agar terbakar.
Baca juga : Terlalu Kotor, Perusahaan Ini Bangun Satelit untuk Bersihkan Antariksa
Versi terbaru dari harpun ini dirancang untuk menangkap salah satu sampah antariksa terbesar di luar angkasa, yakni satelit pengamat bumi milik Eropa bernama Envisat. Pada 2012, raksasa berukuran delapan ton ini tiba-tiba mati ketika sedang mengorbit.
“Envisat ini lain dari yang lain. Jika kita bisa merancang harpun yang bisa menangkan Envisat, maka ia akan bisa emnangkap semua jenis wahana antariksa, termasuk tahap atas roket yang masih mengorbit,” kata insinyur projek ini, Alastair Wayman kepada BBC, Kamis (15/3/2018).
Dalam pengujiannya di fasilitas Airbus, Inggris, para peneliti meluncurkan banyak harpun ke panel yang berbahan serupa dengan satelit. Biasanya, bahan ini adalah panel berbentuk sarang madu dengan ketebalan tiga sentimeter yang berbahan utama alumunium.
Wayman berkata bahwa harpun menembus panel ini dengan sangat mudah. “Begitu ujungnya sudah masuk, harpun punya duri-duri yang membuka dan menghentikan harpun agar tidak keluar kembali. Kita kemudian menarik satelit dengan tambatan di ujung satunya,” ujarnya.
Baca juga : Banyak Sampah Menumpuk di Bulan, Apa Saja Kira-kira?
Dibanding metode lainnya, seperti jaring atau lengan robot yang kompleks, harpun dinilai lebih mudah digunakan untuk menarget satelit.
“Dengan harpun, Anda hanya perlu menunggu dari jauh hingga target berada di pandangan dan menyalakannya pada waktu yang tepat. Karena ini terjadi dengan sangat cepat, prosesnya tidak terlalu kompleks,” kata Wayman.
Sejauh ini, ide penggunaan harpun untuk membersihkan sampah antariksa diterima dengan hangat oleh Badan Antariksa Eropa yang memiliki Envisat. Mereka berencana untuk meluncurkan versi mini dari harpun ini pada bulan depan dalam misi bernama RemoveDebris.
Satelit dalam uji coba tersebut akan melepaskan sampahnya sendiri di lingkungan mikrogravitasi dan mencoba menangkapnya menggunakan jaring dan harpun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.