Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tendangan Bebas Ajaib Roberto Carlos Bisa Dilakukan Lagi, Asalkan...

Kompas.com - 19/06/2018, 20:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Dikutip dari Sciencemag, Kamis (2/9/2010), laju bola melalui air awalnya lurus, namun dalam beberapa milidetik bola melesat keluar jalur.

Efek Magnus

Menurut para peneliti, efek bola seperti itu disebut efek Magnus. Artinya, ketika ketapel menembakkan bola ke depan ternyata juga membuat bola berputar pada sumbu tegak lurus terhadap arah geraknya.

Saat bola melaju melalui benda cair, permukaannya yang berputar menyeret cairan dengannya, mempercepat aliran cairan melewati satu sisi bola dan memperlambatnya di sisi lain bola.

Saat tekanan fluida menurun, kecepatannya pun meningkat. Perbedaan kecepatan itu menciptakan dorongan ke arah sisi cairan yang bergerak lebih cepat dan membuat bola bergerak dengan lengkungan lembut.

Efek Magnus ini juga dapat diamati dalam lengkungan bola dalam permainan baseball.

Baca Juga: Seperti Pemain Sepak Bola, Kepiting Bakau Juga Lakukan Selebrasi

Pengaruh air terhadap bola plastik mirip dengan efek turbulensi udara dan gravitasi di atas lapangan sepak bola.

Laju bola akan melambat namun tanpa mengurangi putaran atau efek Magnus. Menurut peneliti, hal ini yang membuat pola luncuran bola berbentuk spiral. 

Berdasarkan eksperimen dengan tangki air, para peneliti menciptakan persamaan untuk menggambarkan secara tepat pola luncuran benda bulat yang tertembak ke dalam air. 

"Di atas lapangan, sebenarnya kita akan melihat sesuatu yang dekat dengan lintasan spiral ideal ini, dan gravitasi mempengaruhi polanya," kata Dr Clanet.

"Tetapi jika kita menendang dengan dengan cukup keras sama seperti Carlos, kita akan dapat meminimalkan efek gravitasi," tambahnya.

Jarak Jauh

Selain itu, faktor penting dari tendangan bebas Carlos tersebut adalah jarak yang harus ditempuh bola untuk mengalahkan Fabian Barthez.

"Jika jaraknya terlalu dekat, Anda hanya akan melihat bagian pertama dari lintasan kurva," katanya

"Tetapi jika jaraknya jauh, seperti dengan tendangan Carlos, Anda akan melihat lintasan kurva secara utuh," katanya. Penelitian ini telah terbit dalam New Journal of Physics.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com