KOMPAS.com - Beberapa bola cahaya yang bersinar terlihat di seluruh Siberia, Rusia, pada Kamis (26/10/2017).
Penduduk setempat yang melihatnya sempat mengabadikan fenomena ini dan mengunggahnya ke YouTube. Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, terlihat sebuah bola cahaya di langit gelap.
Fenomena tak biasa ini kemudian memicu ketakutan penduduk dan membuat mereka mengira bahwa bola-bola yang bercahaya adalah kapal alien.
"Pada awalnya saya pikir ini adalah pancaran yang sangat indah dan berbentuk bulat," kata Alexey Yakovlev, seorang fotografer yang berhasil mengabadikan fenomena tersebut dikutip dari Siberian Times, Jumat (27/10/2017).
Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Asteroid Alien Datangi Tata Surya Manusia
"Tapi secara bertahap bola mulai berkembang, dan menjadi jelas bagiku bahwa ini bukan sekadar sinar biasa... dan itu menjadi menakutkan..." sambung Yakovlev yang sebelumnya berencana memotret aurora pada malam tersebut.
Namun, kabar bahwa bola tersebut adalah kapal alien ternyata tidak benar.
"Ini adalah tes rudal," kata Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan yang bekerja di Harvard Smithsonian Center for Astrophysic seperti dikutip dari National Geographic, Jumat (27/10/2017).
Dia melanjutkan, empat rudal balistik diluncurkan dan setidaknya satu di antaranya diamati secara luas. Tidak ada keraguan tentang identifikasi pengamatan sebagai tes rudal.
Hal ini juga ditegaskan oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan bahwa mereka telah melepaskan rudal balistik Topol antar-benua dari Plesetsk ke wilayah uji timur jauh di semenanjung Kamchatka.
Sebenarnya, uji coba semacam ini dilakukan setiap tahun.
Bahkan pada 2009, sebuah tes rudal yang gagal terlihat dari wilayah Norwegia. Para saksi berkata bahwa mereka melihat cahaya berbentuk spiral yang tumbuh membesar dan akhirnya menghilang di langit.
Meski demikian, fenomena cahaya semacam ini memang jarang terjadi sehingga banyak orang pun mengira bahwa bola cahaya adalah kapal alien.
Baca juga: Wajah Bintang Alien Terbaik yang Pernah Diabadikan Manusia
McDowell berkata bahwa rudal tersebut menempuh perjalanan yang cukup tinggi hingga mencapai luar angkasa.
"Dengan tidak adanya udara (yang signifikan) untuk mengacaukan hal itu di luar angkasa, fenomena ini menjadi lebih simetris dan matematis daripada yang terjadi di bumi," kata McDowell.
"Secara khusus, knalpot roket mengembang dalam gelembung besar yang lebarnya puluhan mil. Jika sinar matahari menangkapnya dengan benar, maka gelembung bisa terlihat (dari bumi)" sambung McDowell.
Dia juga berkata bahwa kita telah terbiasa melihat gas yang mengembang dan bergerak menjauh dari api unggun. "Jadi, intuisi kita gagal saat melihat perilaku gas di ruang angkasa yang tidak memiliki cukup udara untuk menampungnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Reports of a giant glowing ball lighting the sky over Salekhard, the Yamal peninsula https://t.co/yhhb05mx7Y pic.twitter.com/5Fd2cagPpH
— The Siberian Times (@siberian_times) October 27, 2017