Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layakkah Air Olahan Limbah Tinja Dipakai untuk Minum dan Wudu?

Kompas.com - 13/06/2018, 04:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

"Dengan treatment sekarang ini baik itu konvensional maupun mechanical itu memang hasil baku mutunya itu juga berat untuk memenuhi baku mutuh Permen LH No.68 dari IPLT ini.

Selain itu, biaya operasional untuk memproses secara konvensional juga tergolong mahal dan lama.

"Sehingga kita berinovasi bagaimana ada pengembangan terkait treatment ini," cetusnya.

Sekitar satu setengah tahun lalu, pihaknya bertemu dengan dua penemu alat pengolah limbah menjadi air besih yang sudah diaplikasikan di lokasi pengeboran minyak di Pekanbaru, Riau.

Dia lalu meminta dua penemu, Andri Oba dan Chairunnas, untuk mengembangkan alat serupa untuk mengolah air limbah tinja.

"Tentu memisahkan minyak dengan air berbeda dengan memisahkan kotoran. Itulah yang kita kembangkan kemudian kita kerjasama dengan pencipta alat ini dan kemarin hasilnya bisa untuk mengolah limbah lumpur tinja," ujar dia.

Lebih efisien dan kualitas lebih baik

Setelah proses pengembangan selama sekitar satu tahun, pada akhir Mei lalu mesin ini diresmikan. Teknologi baru yang dinamai Andrich Tech System ini diklaim bisa mengubah limbah tinja menjadi air bersih dalam waktu 30 menit.

Merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Bahan Baku Mutu Air Limbah Domestik, kadar BOD dalam satu liter air limbah ditetapkan tak boleh lebih dari 30 miligram per liter. Sedangkan air olahan dari mesin Andrich jauh lebih rendah dari itu.

"Kemarin hasil alat ini itu BODnya bisa mencapai 3 [miligram per liter], itu kan sangat bagus sekali. Ini yang perbaikan kualitasnya luar biasa. Sebelumnya, BOD sekitar 75-an," ujar Subekti.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan bahwa penggunaan alat baru tersebut mampu mengolah 80 m3 limbah tinja menjadi 60 m3 air bersih dalam waktu kurang lebih 30 menit.

Dia menargetkan pemasangan 200 unit alat tersebut secara bertahap di permukiman padat Jakarta untuk mengatasi permasalahan limbah.

Dalam peresmian yang digelar 23 Mei lalu, Sandiaga Uno melihat sendiri air limbah yang pekat menjadi jernih setelah diolah hanya dalam waktu setengah jam. Dia bahkan sempat menadahkan air pada kedua tangannya dan terlihat mengarahkan air tersebut dalam mulutnya.

Baca juga: Krisis Air Bersih Ancam Jakarta, LIPI Usulkan 2 Solusi

Layakkah diminum dan menyucikan diri?

Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah air limbah olahan mesin ini bisa diminum?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com