Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan China Rekayasa Otak Monyet untuk Pahami Gangguan Autisme

Kompas.com - 12/06/2018, 12:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek


KOMPAS.com - Rekayasa genetik otak tikus dengan gangguan autisme dan skizofrenia disebut kurang memberikan pemahaman akan gangguan otak pada manusia. Pasalnya, tikus dan manusia adalah dua spesies dengan tubuh, otak, gen, dan kebiasaan berbeda.

Akhirnya, ahli saraf dari China Guoping Feng memutuskan untuk merekayasa genetik otak primata.

Ia memilih dua jenis monyet berukuran kecil untuk direkayasa dengan gejala gangguan otak, yakni monyet pemakan kepiting dan marmoset.

Baca juga: Ilmuwan China Berhasil Kloning Monyet, Apakah Manusia Selanjutnya?

Keduanya adalah monyet berukuran kecil yang lebih mudah ditangani daripada simpanse dan otaknya jauh lebih mirip manusia daripada tikus.

Dirangkum dari Newsweek, Senin (11/6/2018), Feng menggunakan teknologi pengeditan gen atau CRISPR pada kedua monyet itu.

CRISPR adalah alat pengeditan gen apa pun yang mudah dan cepat digunakan para ilmuwan.

Eksperimen ini memiliki kemiripan dengan pengkloningan monyet yang berhasil dilakukan ilmuwan China awal tahun lalu.

Jika monyet kloning memiliki DNA yang sama dengan donor gennya, maka  teknik CRISPR akan memengaruhi garis keturunan suatu organisme. Ahli percaya, cara ini akan membuat hewan-hewan meneruskan sifat itu ke keturunan mereka.

Baca juga: Inilah yang Membuat Kloning Monyet di China Berhasil

Monyet keturunan yang memiliki gangguan otak seperti skizofrenia, autisme, parkinson, dan penyakit lainnya, disebut Feng akan memiliki populasi yang konsisten secara genetik dan penelitian terkait gangguan otak akan lebih mudah dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau