"Tampaknya isyarat untuk ancaman penyakit menular terlalu abstrak, namun rasa jijik yang timbul karena sesuatu yang berhubungan dengan seks adalah tanda dari sesuatu yang harus dihindari," jelas para ahli dalam laporan yang terbit di Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, Senin (4/6/2018).
"Ini termasuk benda-benda yang berpotensi terkontaminasi, seperti cairan tubuh, lesi yang terinfeksi, bahan makanan yang membusuk, dan hewan yang berpenyakit, dan orang-orang yang menunjukkan tanda-tanda penyakit atau kebersihan yang buruk," imbuh ahli.
Baca juga: Kabar Baik, Makan Telur Setiap Hari Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Menariknya, hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan menilai semua enam kategori rangsangan penyakit lebih menjijikkan daripada peserta laki-laki.
Hal paling menjijikkan yang dirasakan oleh peserta perempuan adalah perilaku seksual yang berisiko dan hewan pembawa penyakit.
Para peneliti berspekulasi, enam kategori jijik ini mungkin dapat dirasakan spesies lain. Pasalnya, bukan hanya manusia yang sistem deteksi patogennya berevolusi.
"Meskipun kami hanya benar-benar memahami bagaimana penyakit menular pada abad ke-19, jelas dari hasil ini bahwa orang-orang memiliki perasaan intuitif tentang apa yang harus dihindari di lingkungan mereka," kata salah satu tim, psikolog evolusi Mícheál de Barra dari Brunel University London.
"Koevolusi panjang kita dengan penyakit telah 'terhubung' dengan perasaan intuitif ini tentang apa yang dapat menyebabkan infeksi."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.