Jadi bisa saja, Liz secara tak sadar makan atau minum lebih banyak, sehingga menghilangkan defisit energi yang diperlukan.
Malas bergerak di luar gym?
Kemungkinan kedua adalah, Liz jadi malas bergerak di luar gym, karena merasa sudah cukup berolahraga. Dia mungkin menghempaskan diri di depan TV ketimbang mencuci piring atau bersih-bersih rumah.
Teori ini dikenal dengan sebutan hipotesis “activitystat”: kita memiliki semacam titik awal dalam menghabiskan energi, sebagaimana titik awal pada termostat.
Jika kita meningkatkan aktivitas fisik dalam satu area, maka secara otomatis ada kompensasi di area lain.
Lantas, apakah Liz menghapus hasil kerja keras di gym dengan hanya duduk-duduk seharian di sofa? Tenang, setelah kami periksa, pembaca akan gembira mengetahui bahwa tidak ada bukti “activitystat” ketiak orang dewasa yang malas bergerak, mulai berlatih fisik.
Mereka hanya perlu memulai latihan, sehingga ada kegiatan lain di antara waktu tidur dan TV.
Berkurangnya angka metabolisme basal?
Salah satu efek samping yang disayangkan ketika berat badan kita berkurang adalah, angka metabolisme basal (resting metabolic rate) kita mulai menurun (artinya kita membakar lebih sedikit energi).
Angka metabolisme basal menunjukkan energi yang kita gunakan ketika kita sedang duduk dan tak mengerjakan apa pun.
Sebuah studi baru- baru ini terhadap peserta kontes The Biggest Loser menemukan, angka metabolisme basal mereka menurun enam tahun setelah berat badan mereka berkurang dan naik kembali.
Jadi Liz, pada dasarnya, bisa saja berlatih dan tidak mengubah pola makan atau pola kegiatan, tapi berat badannya tetap tidak berkurang karena angka metabolisme basalnya berkurang.
Namun demikian, ketika berat badan kita berkurang akibat latihan (bukan pola makan semata), angka metabolisme basal kita biasanya stabil.
Mungkin otot Anda bertambah
Ada kemungkinan yang lebih indah. Liz memang tidak berkurang berat badannya, tetapi dia sudah kehilangan lemak tubuh, dan lemak itu digantikan oleh massa bebas lemak.