Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2018, 11:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Banyak pola diet yang diyakini dapat membantu menurunkan berat badan. Salah satunya dengan pasta.

Tapi, apakah benar masakan andalan Italia ini ampuh menurunkan berat badan?

Untuk menjawab hal tersebut, peneliti asal Universitas Toronto melakukan meta analisis baru yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open, Selasa (3/4/2018).

Hasil analisis mereka menemukan bahwa makan pasta tidak berhubungan dengan kenaikan berat badan bila pasta dikonsumsi sebagai bagian dari pola diet low-glycemic index (GI).

Baca juga : Nasi dan Pasta Dingin Ternyata Lebih Sehat

Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah disebut dapat melepaskan gula secara perlahan ke dalam aliran darah. Dalam hal ini, pasta memiliki indeks glikemik relatif rendah jika dibandingkan dengan biji-bijian olahan lain, seperti roti putih.

Tim peneliti menganalisis 29 penelitian terdahulu yang melibatkan hampir 2.500 orang. Peserta dalam penelitian adalah orang yang menerapkan pola diet rendah GI dengan mengonsumsi pasta atau karbohidrat lain yang memiliki indeks glikemik lebih tinggi.

Sekitar 12 minggu, orang-orang yang mengonsumsi pasta dalam pola diet rendah GI berat badannya turun 1,38 kilogram atau 630 gram.

Dalam laporannya, peneliti menekankan hal ini hanya berlaku untuk pasta yang dimakan dalam pola diet rendah GI. Sementara pasta yang dimakan dalam pola diet lain belum tentu memiliki hasil yang sama.

Pasta yang dimakan dalam pola diet rendah GI adalah pasta polos yang tidak diberi saus, tambahan makanan lain seperti daging atau krim, tidak menggunakan garlic bread, dan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi.

Baca juga : Temuan Baru, Teh Buah dan Minuman Diet Bikin Gigi Makin Sensitif

Namun, para ahli gizi tetap menekankan agar lebih baik mengonsumsi makan makanan sehat dan seimbang dnegan banyak serat.

"Bila pasta dipasangkan dengan bahan makanan yang kaya nutrisi dan protein seperti sayuran, saya yakin tidak akan ada masalah. Makanan yang Anda makan sangat sehat," kata Heather Mangieri, ahli diet yang tidak terlibat dalam penelitian dilansir Live Science, Rabu (4/4/2018).

Menurut Mangieri, lebih baik memilih makanan favorit yang sehat untuk mempertahankan berat badan dibanding harus susah payah menjalani pola diet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau