"Kimia antariksa dan biologi tumbuh bersama itu penting dan cocok untuk jurnal yang ditujukan untuk antarmuka antara fisika dan biologi untuk mendorong perdebatan," kata Noble.
Ken Stedman, seorang ahli virologi dan profesor biologi di Portland State University juga sedikit banyak menyangsikan isi laporan tersebut.
"Tidak ada pertanyaan, biologi awal sangat menarik - tetapi saya pikir ini, jika ada sesuatu, yang kontraproduktif," ujar Stedman dikutip dari Live Science, Kamis (17/05/2018).
"Banyak klaim dalam makalah ini di luar spekulatif, dan bahkan tidak benar-benar melihat literatur," tambahnya.
Sebagai contoh, kata Stedman, genom gurita telah dipetakan pada 2015.
Baca juga: TESS, Satelit Pemburu Planet Alien Milik NASA Sukses Mengangkasa
Sementara itu memang terdapat banyak kejutan, salah satu temuan yang relevan adalah bahwa gen sistem saraf gurita terpisah dari cumi-cumi hanya sekitar 135 juta tahun lalu - jauh setelah ledakan Kambrium.
Beberapa ilmuwan lain juga menyebut bahwa teori ini tidak dapat dianggap serius. Itu karena hal ini belum dibuktikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.