Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2018, 18:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber MASHABLE

KOMPAS.comAlien hingga kini masih menjadi misteri. Pasalnya, meski diyakini oleh beberapa orang ada, makhluk luar angkasa ini belum pernah benar-benar ditemukan.

Namun, bagaimana orang yang pernah pergi ke luar angkasa meyakini keberadaan alien?

Jeff Hoffman,  astronot Badan Antariksa AS (NASA), meyakini adanya kehidupan lain di alam semesta. Hoffman pernah melakukan lebih dari lima misi di antariksa dan menghabiskan 1.211 jam hidupnya di luar angkasa.

"Saya percaya ada kehidupan di tempat lain di alam semesta," ungkap Hoffman dikutip dari Mashable, Sabtu (24/3/2018).

Baca juga: Dikira Alien, Kerangka yang Ditemukan di Cile Ternyata...

Seperti kita ketahui, hanya 600 orang dari sekitar 108 miliar penduduk Bumi yang telah menjelajah luar angkasa. Beberapa dari astronot tersebut kemudian duduk bersama dalam sebuah konferensi di Los Angeles dengan pembuat film Darren Aronofsky.

Mereka berkumpul bersama untuk membuat video bertajuk "One Strange Rock" yang ditayangkan di National Geographic pada Senin (26/3/2018).

Dalam konferensi tersebut, mereka membahas kehidupan di Bumi yang ajaib.

Bayangkan saja, makhluk di Bumi memiliki keunikannya sendiri. Contohnya, organisme bersel satu yang muncul dari bahan anorganik, yang berevolusi karena terlindung oleh medan magnet Bumi dan ozon serta oksigen dan air yang mendukung.

"Anda melihat semua sistem ini... dan ini menakjubkan, semua hal harus bersatu untuk mewujudkan realitas besar ini," kata Aronofsky.

Meski begitu, pertanyaan apakah alien benar-benar ada sangat sulit untuk dijawab. Apalagi, alam semesta angat besar sehingga untuk menemukan alien mungkin sulit.

"Kami pada dasarnya telah membuktikan bahwa setiap bintang memiliki planet," ujar Chris Hadfield, seorang astronot dari Kanada.

"Lalu kamu mulai menghitung perkiraannya," imbuh pria yang telah menghabiskan 4.000 jam di luar angkasa itu.

Sayangnya, perhitungan tersebut juga sulit. Lagi-lagi masalahnya adalah betapa luasnya alam semesta.

Jadi, perhitungannya pun disesuaikan dengan ukuran alam semesta.

Baca juga: Planet Trappist-1 Terlalu Basah, Harapan Mencari Alien di Sana Kandas

Menurut astronot David Korneich, dalam batasan alam semesta yang teramati saja, mungkin ada septiliun bintang. Jika setiap bintang memiliki setidaknya satu planet, maka tampaknya tak terbayangkan bahwa tak ada kehidupan di tempat lain.

"(Tetapi tetap saja) kami harus memikirkan berbagai hal untuk menemukan bukti," kata Mae Jamison, astronot wanita Afrika-Amerika di luar angkasa.

Meski percaya ada kehidupan lain di luar Bumi, Hoffman juga terus mencari bukti.

"Sebagai ilmuwan, saya mencari bukti, ujar profesor aeronautics dan astronautics di MIT tersebut.

"Sampai sekarang, kita tidak punya bukti. Jadi saya tidak punya apa pun untuk mendukung keyakinan saya. Tapi saya masih percaya," imbuhnya.

Hingga kini, kita tahu bahwa para ilmuwan dunia terus-menerus menemukan bukti bahwa kehidupan bisa ada di tempat yang tak mungkin sekalipun. Salah satunya di Etiopia.

Di negara tersebut, para peneliti menemukan bakteri yang hidup di danau asam. Bakteri tersebut bahkan hidupnya tergantung pada logam berat dan tidak membutuhkan oksigen.

Ini menjadi salah satu dugaan bahwa bisa jadi di suatu yang jauh dari Bumi ada kehidupan yang hadir. Mungkin saja ada sesuatu yang hidup di bawah es bulan Yupiter.

"Kehidupan cenderung umum, tapi rumit. Kehidupan cerdas sangat langka," ujar Hadfield.

Baca juga: Mumi Misterius Mirip Alien Ditemukan di Peru, Ini Kata Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau