"(Tetapi tetap saja) kami harus memikirkan berbagai hal untuk menemukan bukti," kata Mae Jamison, astronot wanita Afrika-Amerika di luar angkasa.
Meski percaya ada kehidupan lain di luar Bumi, Hoffman juga terus mencari bukti.
"Sebagai ilmuwan, saya mencari bukti, ujar profesor aeronautics dan astronautics di MIT tersebut.
"Sampai sekarang, kita tidak punya bukti. Jadi saya tidak punya apa pun untuk mendukung keyakinan saya. Tapi saya masih percaya," imbuhnya.
Hingga kini, kita tahu bahwa para ilmuwan dunia terus-menerus menemukan bukti bahwa kehidupan bisa ada di tempat yang tak mungkin sekalipun. Salah satunya di Etiopia.
Di negara tersebut, para peneliti menemukan bakteri yang hidup di danau asam. Bakteri tersebut bahkan hidupnya tergantung pada logam berat dan tidak membutuhkan oksigen.
Ini menjadi salah satu dugaan bahwa bisa jadi di suatu yang jauh dari Bumi ada kehidupan yang hadir. Mungkin saja ada sesuatu yang hidup di bawah es bulan Yupiter.
"Kehidupan cenderung umum, tapi rumit. Kehidupan cerdas sangat langka," ujar Hadfield.
Baca juga: Mumi Misterius Mirip Alien Ditemukan di Peru, Ini Kata Ahli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.