Meski demikian, Casena-Arlotti dan timnya tidak meniadakan pentingnya komunikasi bahasa dan simbolis terhadap perkembangan otak manusia.
Namun, penelitian ini ingin menunjukkan bahwa bahasa tidak sepenuhnya diperlukan untuk membentuk kemampuan penalaran logis otak.
Tim ini kini berencana untuk mempelajari bagaimana logika lisan dapat menambah kemampuan menalar sesuatu.
"Penelitian kami bertujuan untuk menyelidiki fondasi awal kemampuan manusia untuk berpikir logis. Karena ini adalah dasar utama untuk belajar, berkreativitas, dan kesupelan dalam pikiran manusia," katanya.
Baca juga : Bayi Lahir Kurus Rentan Idap Gangguan Ginjal Saat Dewasa
Dilansir The Verge, Kamis (15/3/2018), pada tingkat lebih lanjut penelitian ini dapat digunakan untuk mendiagnosis ketidakmampuan kognitif.
Justin Halberda, psikolog perkembangan anak dari Universitas Johns Hopkins yang tidak terlibat dalam penelitian juga menambahkan bahwa temuan ini sangat penting.
"Penelitian ini akan membuka pintu untuk meneliti bagaimana bayi berpikir dan membuat alasan," kata Halberda.