Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2018, 19:04 WIB

KOMPAS.com -- Penyakit gangguan ginjal yang diderita ibu hamil membahayakan bagi janin yang dikandung. Hal ini diungkapkan Aida Lydia, Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dalam acara konferensi Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, pada Rabu (7/3/2018).

Aida berkata bahwa bayi yang dilahirkan ibu hamil pengidap gangguan ginjal berisiko mempunyai berat badan rendah. Tidak hanya itu, kondisi ibu hamil yang demikian berpotensi melahirkan bayi prematur, bahkan bisa terjadi abortus. 

"Ibu hamil dengan gangguan ginjal, bayinya bisa lahir prematur dan tumbuh tidak sehat, misalnya berat badan kurang. Ada juga bahaya abortus. Janin meninggal di kandungan," ujarnya. 

Terkait dengan bayi berbobot rendah, Aida menjelaskan bahwa kondisi tersebut juga sangat berisiko menyebabkan bayi mengalami penyakit gangguan ginjal. Ini terjadi karena jumlah nefron dalam ginjal bayi tidak sebanyak bayi normal lainnya. 

Setiap ginjal seharusnya mengandung 1 juta sel nefron. Dengan demikian, manusia secara normal menyimpan dua juta sel nefron untuk dua ginjal.

Kekurangan jumlah nefron dalam ginjal inilah yang menyebabkan si anak yang lahir dalam bobot rendah memiliki risiko penyakit gangguan ginjal. Metabolisme tubuh pun menjadi kacau. 

"Nefron kan untuk menyaring darah. Kalau jumlahnya kurang, ginjal bisa terganggu saat filtrasi," ujarnya.

Namun Aida juga menekankan, gangguan ginjal tidak langsung diketahui saat anak berusia muda. Gangguan ginjal ini ini baru terlihat ketika anak beranjak dewasa.

Untuk itu,orangtua harus rutin memeriksakan sang anak ke dokter anak maupun dokter ginjal jika sang ibu mengidap gangguan ginjal saat proses kehamilan. Pemeriksaan lanjutan tersebut juga berguna meningkatkan pertumbuhan bayi sehingga jumlah nefron dalam tubuh anak bertambah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+