Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Sekarang, Perubahan Iklim Sudah Dilawan Sejak Mesir Kuno

Kompas.com - 02/03/2018, 19:08 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Perbuahan iklim menjadi perhatian dunia beberapa tahun belakangan. Hampir semua negara di dunia bersatu untuk melawan perubahan iklim ini.

Namun tahukah Anda bahwa perlawanan terhadap perubahan iklim sudah terjadi sejak zaman Mesir Kuno?

Sebuah bukti arkeologis yang ditemukan oleh para ahli di Timur Tengah telah menunjukkan bahwa di akhir zaman perunggu, raja Mesir pada masa itu telah menjaga kerajaannya dari perubahan iklim dan kelaparan, serta perang dan migrasi massal yang akan terjadi.

Pada masa tersebut atau sekitar 3.000 tahun lalu (abad ke-13 dan ke-12 sebelum masehi), Mesir didera oleh suhu yang melonjak tinggi. Hal ini ditakutkan bahwa masyarakat kemudian kekurangan pangan karena kekeringan yang mungkin terjadi.

Baca juga: Peringatan dari Para Ilmuwan: Kita Tidak Siap untuk Perubahan Iklim

Dilansir dari Newsweek, Kamis (01/03/2018), untuk mencegah hal tersebut, kerajaan Mesir kuno memerintahkan beberapa provinsi yang subur (di wilayah yang saat ini menjadi negara Israel) untuk meningkatkan produksi gandum.

Gandum-gandum yang dihasilkan di provinsi tersebut kemudian didistribusikan ke wilayah yang mengalami kekeringan seperti Lebanon, Suriah, dan Yordania.

Meski mengalami kekeringan yang mematikan, tapi bukti yang ditemukan oleh peneliti di Tel Aviv University, Israel pada 2013 memperlihatkan bahwa irigasi digunakan untuk meningkatkan produksi gandum di daerah yang subur.

Selain meningkatkan produksi gandum, arkeolog juga menemukan bukti tentang pembiakan sapi. Sapi dianggap lebih bisa bertahan menghadapi iklim yang keras sehingga cocok dilakukan di masa tersebut.

Hal ini ditegaskan oleh tulang hewan purba yang ditemukan pada periode tersebut. Tulang yang ditemukan menunjukkan tulang sapi.

Dengan kata lain, pada masa kering itu kerajaan Mesir kuno cenderung membiakkan sapi dibanding domba atau kambing.

Uniknya lagi, sapi yang dikembangkan adalah jenis zebu. Sapi yang berasal dari India ini dikenal lebih tahan panas, kekeringan, dan parasit.

Sayangnya, keinginan raja untuk membantu rakyat menghadapi kekeringan ini merupakan praktek alturisme. Alturisme adalah paham untuk memperhatikan kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri.

Baca juga: Selain Lingkungan, Perubahan Iklim Juga Ancam Kesehatan Mental Kita

Akibatnya, peradaban kuno ini takut terhadap runtuhnya kerajaan dan membuat kekacauan terjadi.

Meski sudah berusaha melawan, tapi perubahan iklim tidak berhenti begitu saja. Ini membuat kerajaan Mesir kuno saat itu hancur bersama runtuhnya zaman perunggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau