Para astronom pun menggabungkan gambar dari instrumen FORS pada VLT dan menggunakan empat filter berbeda dari teleskop besar lainnya.
Pengamatan yang dipimpin oleh Karen Meech (Institut Astronomi, Hawaii, AS) menemukan bahwa Oumuamua memiliki variasi yang sangat dramatis dalam hal kecerahan oleh faktor sepuluh (factor of ten) karena berputar pada porosnya setiap 7,3 jam.
"Variasi kecerahan yang luar biasa menandakan obyek ini sangat panjang. Sekitar sepuluh kali lebih panjang dengan bentuk yang kompleks dan berbelit. Kami juga menemukan warna benda ini adalah merah tua, serupa dengan benda-benda di luar tata surya. Hal lain yang ditemukan adalah tidak ada sedikit pun debu di sekitarnya," jelas Meech.
Dengan penjelasan itu, berarti Oumuamua adalah objek padat yang mungkin berbatu atau memiliki kandungan logam yang tinggi. Benda ini kekurangan air atau es dalam jumlah besar. Permukaan yang gelap kemerahan adalah efek iradiasi dari sinar kosmik selama jutaan tahun.
Mereka memperkirakan panjangnya bisa mencapai 400 meter.
Perhitungan orbit awal menunjukkan Oumuamua berasal dari arah bintang Vega, di rasi bintang utara Lyra. Namun, kalaupun jarak tersebut ditempug dengan kecepatan 95.000 kilometer per jam, butuh waktu yang sangat lama bagi Oumuamua untuk mampir ke tata surya kita.
BACA: Asteroid Alien Mendekati Kita dan Ini yang Terjadi jika Hantam Jakarta
Oleh karena itu, Oumuamua mungkin telah mengembara melalui bima sakti, tidak terikat pada sistem bintang mana pun selama ratusan juta tahun sebelum bertemu dengan tata surya.
Para astronom memperkirakan bahwa ada satu asteroid antarbintang yang mirip dengan Oumuamua melewati tata surya setiap tahunnya. Akan tetapi, mereka redup dan sulit ditemukan. Baru kali ini teleskop survei seperti Pan-STARRS berkesempatan menemukannya.
"Kami terus mengamati objek unik ini dan kami berharap bisa menemukan hasil akurat terkait asal dan ke arah mana perjalanan galaksi berikutnya," ujar Olivier Hainaut.
Setelah ada satu asteroid antarbintang yang menghampiri tata surya kita, mungkin kita perlu bersiap untuk tamu selanjutnya yang akan datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.