Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joging Boleh, Lari Jangan, Apa Sebenarnya Maksud Para Dokter?

Kompas.com - 13/11/2017, 18:42 WIB
Lutfy Mairizal Putra,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Dalam penjelasannya, ia mengatakan radikal bebas adalah biang dari segala penyakit yang akan merusak sel-sel tubuh yang sehat. Ia menambahkan ketika terjadi pelepasan radikal bebas, terjadi perusakan sel pembuluh darah. Saat sel tersebut rusak akan timbul flek yang akan menyebabkan kolesterol dan terjadi sumbatan yang berbahaya bagi jantung.

Dokter gizi tersebut juga mengatakan bahwa efek tersebut tidak terjadi seketika namun dalam waktu yang lama.

"Radikal bebas merusak (sel) pelan-pelan. Jadi di kemudian hari akan timbullah penyakit-penyakit yang berbahaya itu. Karena banyak sel-sel tubuh yang rusak," kata dr. Samuel.

Baca Juga: Joging Lebih Menyehatkan Dibanding Lari Jauh

Sedangkan Donny berpendapat, olahraga berintensitas tinggi berbahaya bagi tubuh karena tubuh menerima stres sampai mendekati batas maksimum. Namun, ia juga mengatakan bukan berarti hal ini tidak boleh dilakukan.

"Boleh dilakukan asal dengan persiapan  yang baik. Misal pada saat latihan tubuh sudah diprogram dalam latihan secara sistematis dan terukur untuk beradaptasi terhadap stress latihan akibat intensitas tinggi," ujar Donny.

"Selain itu, penting juga untuk memperhatikan proses pemulihan. Latihan yang berat akan percuma jika tidak dibarengi proses pemulihan yang baik, yang ada bukannya peningkatan performa malah tubuh akan mengalami over training," sambungnya.

Untuk menangani bahaya bagi tubuh yang melakukan olahraga intensitas tinggi keduanya sepakat bahwa perlunya antioksidan.

"Radikal bebas ditangkal dengan antioksidan," kata dr Samuel.

Dokter tersebut juga berpendapat untuk atlet yang berolahraga intensitas tinggi disarankan untuk mengonsumsi suplemen antioksidan karena dari makanan saja tidak cukup.

Sementara untuk orang yang terbiasa olahraga ringan, antioksidan bisa didapatkan dalam makanan seperti buah dan sayur. Tak harus minum suplemen.

"Atlet sekarang diberi (suplemen) antioksidan oleh organisasinya. Karena atlet-atlet lebih berisiko, olahraga yang mereka lakukan, kan, dibuat over training atau berlebihan," ujar dr Samuel.

Baca Juga: Bahaya Tersembunyi di Balik Lari Marathon

Donny mengatakan, radikal bebas bisa ditangkal dengan pola latihan yang terukur dan teratur.

Selain itu, Donny juga mengatakan pola pemulihan yang baik (istirahat cukup, makan yang bergizi) serta minum vitamin khususnya yang mengandung antioksidan akan sangat membantu untuk melawan radikal bebas.

Terakhir, Bukan Berarti Tak Boleh Lari...

Jika Anda hanya ingin sehat, lari dengan intensitas tinggi tak perlu. Tapi, boleh dilakukan dengan persiapan.

Bagi orang awam, menurut Samuel, maraton lebih baik tak dilakukan.

"Jalan cepat saja, paling banter joging," ujarnya.

"Aerobik atau dansa juga bagus, tapi jangan yang high intention," tambahnya.

Namun jika ingin melakukan, maka persiapan perlu dilakukan.

Donny menyarankan untuk melakukan tes fisik yang sederhana seperti tes cooper, balke, atau bleep test. Ia menyebut rangkaian tes-tes tersebut akan sangat membantu untuk melihat sampai di mana kemampuan kita, selain itu kita harus paham aktivitas kita di luar dari latihan.

"Maka dari itu, bijak dalam memilih waktu berolahraga dan manajemen pada pola istirahat akan sangat membantu dalam mencegah resiko resiko cedera," tutup dosen UNESA ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau