Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magma Ternyata Tak Selalu Cair dan Panas, Sains Membuktikannya

Kompas.com - 07/11/2017, 19:45 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Apa yang ada dalam benak Anda saat mendengar kata magma? Tentu Anda akan membayangkan cairan panas dari dalam gunung.

Tapi tahukah Anda, ternyata sebelum gunung meletus, magma tidak seperti yang dibayangkan?

Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Proceeding of the National Academy of Sciences menyebutkan bahwa magma yang belum keluar tidak panas sama sekali.

Para peneliti menyebut, sebelum erupsi, magma terjebak dalam cold storage.

Baca Juga: 9 Tanda Tekanan Magma ke Puncak Gunung Agung Kian Nyata dan Kuat

"Pandangan sebelumnya adalah berada dalam periode panjang dengan tangki besar batuan cair di kerak bumi," kata Nathan Andersen, seorang ahli geologi dari University of Winconsin dikutip dari Science Alert, Selasa (7/11/2017) yang terlibat riset.

"Pandangan baru adalah magma disimpan dalam waktu lama dalam keadaan yang terkunci, dingin, kristal, dan tidak mampu menghasilkan letusan. Sistem dorman itu membutuhkan suntikan panas yang sangat besar untuk meletus," sambung Andersen.

Para peneliti mendapatkan kesimpulan itu setelah mempelajari peristiwa letusan 765.000 tahun lalu yang menghasilkan kaldera Long Valley di Amerika Serikat.

Letusan saat itu sangat besar sehingga sisa-sisanya tersebar dari Samudera Pasifik hingga Nebraska.

"Itu menghancurkan apapun dalam radius 50 kilometer dari kaldera," kata Brad Singer, ahli geologi yang melakukan riset.

"Semua vegetasi dan biota di daerah itu akan lenyap," sambungnya.

Baca Juga: Apa yang Terjadi bila Gunung Tambora Meletus di Masa Depan?

Singer beserta rekannya mempelajari isotop argon yang terkandung dalam Bishop Tuff, batuan besar di kaldera Long Valley yang dipercaya merupakan jejak letusan ratusan ribu tahun lalu itu.

Menggunakan spektrometer massa presisi tinggi, peneliti menganalisis isotop argon dalam kurun waktu 16.000 tahun. Dari situ, dengan perhitungan tertentu, peneliti menemukan bahwa pada masa sebelum erupsi, magma dalam peristiwa letusan yang menghasilkan kaldera Long Valley dingin.

"Saking dinginnya hingga berada dalam kondisi padat," kata Andersen.

Saat mendapat suntikan panas, magma baru akan mencair dan keluar lewat erupsi.

Penemuan ini memang belum bisa menghasilkan teknik untuk memprediksi kapan gunung berapi meletus.

"Tapi ini menunjukkan fakta bahwa kita tidak mengerti apa yang terjadi dalam sistem gunung berapi dalam 10 sampai 1.000 tahun sebelum letusan besar," tutupnya.

Baca Juga: Terungkap, Mesir Kuno Runtuh karena Ulah Politisi dan Gunung Apinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com