KOMPAS.com - Sering kita mendengar istilah tentang bumi yang sudah tua atau rusak.
Tapi tahukah Anda mengapa istilah ini terus berkembang?
Salah satu penyebabnya adalah perubahan bumi yang sedemikian banyaknya. Perubahan ini kebanyakan dilakukan oleh tangan-tangan manusia.
Karena perubahan bumi yang cukup drastis ini, beberapa ilmuwan berpendapat, zaman geologi kita saat ini memerlukan nama baru, yaitu Anthropocene.
Baca juga: Perubahan Iklim Bisa Menghilangkan Sepertiga Spesies Parasit di Dunia
Meski mudah menentukan nama, namun menentukan awal yang tepat dari suatu era itu sangat rumit.
Para peneliti menjelaskan penelitiannya ini dalam laporan yang ditulis dalam ACS 'Environmental Science & Technology.
Mereka juga menjelaskan sebuah metode yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat kontaminan buatan manusia dalam sedimen yang dapat membantu menentukan awal Anthropocene.
Dikutip dari Science Daily pada Rabu (25/10/2017), para peneliti berpendapat bahwa catatan geologi terkadang dapat memberikan bukti perubahan zaman yang jelas.
Misalnya, ketika sebuah meteorit bertabrakan dengan bumi 66 juta tahun silam. Saat itu, tingkat iridium logam dari batuan antariksa melonjak dalam sedimen di seluruh dunia.
Hal tersebut menandai berakhirnya zaman kapur.
Namun, untuk menentukan dimulainya Anthropocene bisa saja lebih rumit.
Baca juga: Gara-gara Perubahan Iklim, Beruang Pun Terpaksa Jadi Vegetarian
Pengaruh manusia terhadap iklim dan lingkungan dimulai saat revolusi industri pada tahun 1800-an. Bahkan, dipercepat secara dramatis pada pertengahan abad ke-20.
Banyak penanda dampak manusia terhadap bumi ini berasal dari aktivitas pertanian, pembuangan limbah, dan aktivitas lainnya yang telah disimpan dalam catatan sedimen planet ini.
Untuk mengeksplorasi catatan senyawa sintesis ini, para peneliti menggunakan teknik dengan analisis data yang canggih agar dapat mengkarakterisasi pola kontaminasi dari waktu ke waktu.
Para peneliti menggunakan spektrometer massa beresolusi tinggi untuk menyelidiki kontaminasi kimia sintetis di dua danau Eropa Tengah.
Menurut analisis, sedimen danau mengandung beberapa kontaminan sintetis sebelum tahun 1950-an.
Selama tahun 1950-an, konsentrasi bahan kimia industri mulai muncul dalam sampel, yang konsisten dengan ledakan aktivitas industri pasca perang dunia kedua.
Para peneliti menyebutkan bahwa catatan ini dengan jelas menunjukkan awal pengaruh manusia dalam skala besar terhadap lingkungan.
Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Tubuh Ratusan Ikan Laut Menyusut
Ini juga menunjukkan penurunan kontaminasi setelah pemasangan instalasi pengolahan air limbah pada tahun 1970an. Sebuah bukti bahwa tindakan mitigasi tersebut berhasil.
Selain itu, pengenalan polutan baru yang sekarang menemukan jalan mereka ke perairan permukaan juga dapat ditemukan.
Pengukuran polutan untuk menandai anthropocene cuma salah satu cara. Tulisan david Biello di Scientific American pada 2 April 2015 mengungkap, dominasi manusia sudah dimulai 50.000 tahun lalu, saat manusia mengubah lanskap untuk membuka lahan pertanian. Dari sanalah, perubahan besar bumi dimulai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.