Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Persen Serangga di Jerman Turun, Ini Pelajarannya untuk Kita

Kompas.com - 20/10/2017, 19:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Penurunan ini terjadi di cagar alam yang dimaksudkan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem. Ini sangat mengkhawatirkan," ujar Hallman.

Walau serangga terbang yang menghilang merupakan hama, penghisap darah, atau pemakan tumbuhan, namun serangga juga anggota yang ikut mendukung ekosistem yang sehat. Misalnya, nyamuk sebagai sumber makanan untuk ikan dan hewan lainnya.

Mereka mengupayakan untuk mencocokkan penurunan serangga dengan perubahan cuaca, lansekap, dan cakupan tanaman. Para peneliti ingin risetnya ini dapat mewakili sebagian dunia dengan kondisi yang sama.

Peneliti memiliki spekulasi bahwa pertanian intensif seputar cagar alam memainkan peran.

"Kemungkinan ada perannya. Misalnya pupuk dan aplikasi pestisida," kata Hallman.

BACA: Tidak Kalah dari Manusia, Inilah Tradisi Pemakaman di Dunia Serangga

Penurunan serangga terbang memiliki efek luas pada tanaman dan hewan lainnya untuk sirkulasi rantai makanan. Serangga juga dapat ikut menekan pengeluaran anggaran sebuah negara.

John Losey, seorang ahli entomologi dari Universitas Cornell di New York yang tidak terlibat dalam penelitian ini, pernah memperkirakan di 2006, bahwa serangga liar menyediakan layanan kustodian senilai 57 dollar miliar di Amerika Serika setiap tahunnya. Mereka mampu mengubur kotoran hewan, memangsa hama, dan menyerbuki tanaman.

"Seluruh struktur planet kita dibangun di atas tanaman dan serangga, dan  hubungan dari keduanya," tutup Losey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com