Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasikan Alam Semesta Ilmuwan Modifikasi Hukum Newton, Kok Bisa?

Kompas.com - 10/02/2020, 20:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mensimulasikan pembentukan galaksi di alam semesta dengan memodifikasi hukum Newton.

Penelitian ini dilakukan para peneliti dari dua universitas berbeda, yakni University of Bonn (Jerman) dan University of Strasbourg (Prancis).

Melansir Science Daily, Senin (10/2/2020), simulasi pembentukan galaksi di alam semesta ini dilakukan tanpa materi ruang gelap.

Untuk mereplikasi proses ini di komputer, para peneliti malah memodifikasi hukum gravitasi Newton.

Baca juga: Kanibal sampai Zombie, Berikut 8 Galaksi Aneh di Alam Semesta

Galaksi-galaksi yang diciptakan dalam perhitungan komputer mirip dengan kondisi sebenarnya yang selama ini dilihat.

Asumsi para ilmuwan dengan simulasi alam semesta yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal ini, yakni dapat memecahkan banyak misteri kosmologi modern.

Saat ini, para ahli cosmologi menganggap setelah Big Bang, materi tidak didistribusikan sepenuhnya secara merata.

Tempat yang lebih padat cenderung menarik lebih banyak materi dari lingkungan mereka. Hal itu disebabkan adanya pengaruh gaya gravitasi yang lebih kuat.

Baca juga: Pemegang Rekor Jagat Raya, Inilah 12 Objek Terbesar di Alam Semesta

Selama beberapa miliar tahun, akumulasi gas ini akhirnya membentuk galaksi yang kita lihat sekarang. Unsur penting dari teori ini adalah apa yang disebut dengan materi gelap.

Di satu sisi, dikatakan bertanggung jawab atas distribusi awal yang tidak merata yang menyebabkan aglomerasi awan gas. Misalnya, bintang-bintang di galaksi berputar dan bergerak sangat cepat, sehingga mereka mestinya dapat keluar dari jalur.

Tampaknya, ada sumber gravitasi tambahan di galaksi yang mencegah hal itu terjadi. Seperti star putty di dalam materi gelap yang tidak bisa dilihat dengan teleskop. 

"Mungkin gaya gravitasi itu sendiri berperilaku berbeda dari yang diperkirakan sebelumnya," ungkap Profesor Dr. Pavel Kroupa dari Helmholtz Institute for Radiation and Nuclear Physics di University of Bonn and the Astronomical Institute of Charles University di Praha.

Teori ini disebut MOND (Modified Newtonian Dynamics) yang ditemukan oleh fisikawan Israel, Profesor Dr. Mordehai Milgrom.

Menurut teori ini, daya tarik antara dua massa mematahui hukum Newton hanya sampai pada titik tertentu. Di bawah akselerasi yang sangat rendah, galaksi menjadi sangat kuat. Inilah sebabnya, galaksi tidak pecah karena kecepatan rotasi.

"Bekerjasama dengan Dr. Benoit Famaey di Strasbourg, kami telah mensimulasikan untuk pertama kalinya apakah galaksi akan terbentuk di alam semesta MOND, jika demikian, yang mana?" kata mahasiswa doctoral, Nils Wittenburg.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau