Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanibal sampai Zombi, Berikut 8 Galaksi Aneh di Alam Semesta

Kompas.com - 22/10/2019, 19:06 WIB
Farren Anatje Sahertian,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber Space

KOMPAS.com - Ada 100 sampai 200 miliar galaksi di alam semesta. Dengan jumlah yang masif tersebut, beberapa galaksi terkenal unik. 

Baca juga: Bak Ditembak Peluru Raksasa, Galaksi Bima Sakti Berlubang

Ada yang kanibal alias memakan galaksi lainnya, ada juga yang berbentuk unik salah satunya ubur-ubur. Dikutip dari Space.com, berikut 8 galaksi unik di alam semesta.

Galaksi ubur-ubur

Galaksi ESO 137-001 yang berbentuk seperti ubur-ubur.ESA/NASA Galaksi ESO 137-001 yang berbentuk seperti ubur-ubur.

Galaksi ESO 137-001 merupakan galaksi yang tampak seperti ubur-ubur. Terletak di konstelasi Triangulum Australe, galaksi ini ditahan oleh galaksi spiral.

Dan mereka bersama-sama membentuk spiral dengan pusat berbentuk bar yang berputar, serta mengambang seperti tentakel ubur-ubur.

Baca juga: Video Simulasi Ini Tunjukkan Hubungan Intim Lubang Hitam dan Galaksi

Menurut NASA, galaksi ini terbentuk dari bintang-bintang di ekor debu dan gas yang tidak terlihat oleh mata telanjang yang mengalir dari ESO 137-001 sendiri.

Proses pembentukan galaksi ini memang sedikit misteri karena gas di ekor debu harus panas untuk pembentukan suatu bintang.

Galaksi zombie

Galaksi Zombie, galaksi yang bintang-bintangnya tidak terbentuk lagi.NASA/ESA/Z. Levy, STScl. Galaksi Zombie, galaksi yang bintang-bintangnya tidak terbentuk lagi.

MACS 2129-1 dikenal sebagai “dead galaxy” karena bintang-bintang di galaksi ini tidak terbentuk lagi.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada 2017 menunjukkan bahwa galaksi ini entah bagaimana mengatur ulang strukturnya daripada mengubah bentuk seiring bertambah usia untuk bergabung dengan galaksi lain.

Galaksi kanibal

Galaksi Andromeda, tetangga terbesar bumiNASA/JPL-Caltech Galaksi Andromeda, tetangga terbesar bumi

Ada juga galaksi Andromeda, tetangga terbesar bumi yang menurut penelitian 2019, telah melahap galaksi yang lebih kecil setidaknya selama 10 miliar tahun.

Dan dalam 4,5 miliar tahun lagi, diperkirakan galaksi ini akan bertabrakan dengan galaksi Bima Sakti. Akan tetapi belum dapat dipastikan siapa yang akan melahap siapa dalam tumpukan kosmik tersebut.

Baca juga: Kanibalisme Galaksi Andromeda Terkuak, Target Berikutnya Bima Sakti

Sayangnya, penduduk bumi tidak akan menyaksikan bentrokan ini terjadi. Karena mustahil bumi tetap ada sekitar 1 miliar hingga 5 miliar tahun dari sekarang dengan kondisi matahari yang memanas.

Galaksi pencuri

Galaksi ini menyedot setengah massa dari tiga galaksi terdekatnya.NRAO/AUI/NSF, S. Dagnello Galaksi ini menyedot setengah massa dari tiga galaksi terdekatnya.

Galaksi yang dikenal paling terang di alam semesta adalah galaksi W2246-0526. Pada tahun 2018, para ilmuwan yang mengamati galaksi mengumumkan bahwa galaksi ini menyedot setengah massa dari tiga galaksi terdekatnya.

Memang, galaksi sering berinteraksi satu dengan yang lain dan membuat tetangga mereka berubah menjadi bentuk baru, mencuri bintang, dan melanjutkan "kejahatan" lainnya.

Galaksi mata

IC 2163, galaksi berbentuk mata yang tidak bertahan lama.NASA, ESA, The Hubble Heritage Team (STScl) IC 2163, galaksi berbentuk mata yang tidak bertahan lama.

Galaksi IC 2163 tampak berbentuk seperti sebuah mata besar yang mengintip ke luar angkasa. Bentuk ini sebenarnya adalah aliran besar dari bintang dan debu yang dihasilkan ketika IC 2163 menyapu galaksi spiral lain.

Para peneliti menemukan bahwa bentuk ini ada karena gas dari IC 2163 berlomba menuju pusat galaksi dengan kecepatan 62 mil/detik (100 km/detik) sebelum saling menabrak dan melambat.

Baca juga: NASA Cetak Foto Keluarga Semesta, Berisi Lebih dari 265 Ribu Galaksi

Halaman:
Sumber Space

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com