Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Bipolar II, Gejala, Obat, dan Cara Mengelola

Kompas.com - 21/11/2019, 13:04 WIB
Amalia Zhahrina,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Gangguan bipolar II adalah salah satu bentuk kondisi kejiwaan dari gangguan bipolar. Salah satu akibat dari gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati yang sangat drastis.

Dilansir dari Medical News Today (7/09/2017), gangguan ini merupakan penyakit seumur hidup yang dapat berubah seiring waktu. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin mengalami pengurangan gejala seiring bertambahnya usia.

Gangguan yang dialami bipolar II adalah episode depresi yang diikuti oleh periode hipomania.

Hipomania adalah periode suasana hati dan perilaku yang meningkat di atas perilaku normal, namun tidak seekstrem periode manik.

Baca juga: Kisah Artis Marshanda Menaklukkan Bipolar dan Akhirnya Sukses

Perbedaan Bipolar I dan Bipolar II

Perbedaan utama antara gangguan bipolar I dan gangguan bipolar II berkaitan dengan intensitas periode manik.

Gangguan bipolar I ditandai dengan episode manik sebelum atau setelah episode depresi hipomania atau depresi mayor.

Episode manik merupakan fase di mana suasana hati dan tingkat energi sangat tinggi sehingga menyebabkan masalah dengan pekerjaan dan bersosialisasi.

Kadang-kadang, episode manik yang terjadi pada gangguan bipolar I dapat memicu episode psikotik di mana orang tersebut melepaskan diri dari kenyataan.

Sebaliknya, orang dengan gangguan bipolar II tidak mengalami episode manik. Namun, ini tidak membuat gangguan bipolar II lebih ringan dari gangguan bipolar I.

Pada gangguan bipolar II, episode depresi mirip dengan gangguan bipolar I dan menyebabkan gangguan signifikan pada kehidupan sehari-hari seseorang untuk waktu yang lama.

Baca juga: Mengenal Bipolar, Gejala dan Bedanya dengan Skizofrenia

Gejala Bipolar II

Gejala gangguan bipolar II meliputi periode hipomania diikuti oleh episode depresi.

Selain itu, orang yang terkena gangguan bipolar mengalami perubahan suasana hati ini lebih ekstrem dari orang normal.

Orang yang mengalami hipomania bisa mengalami berbagai kombinasi dari gejala berikut:

• peningkatan energi atau perasaan lebih gelisah

• merasa lebih optimis

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau