Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2018, 16:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Siapa tak kenal Van Gogh, Kurt Cobain, Frank Sinatra, atau Demi Lovato? Ya, mereka adalah deretan seniman sekaligus selebriti dunia.

Namun, tahukah Anda, mereka punya satu kesamaan lain? Mereka sama-sama mengidap bipolar disorder.

Dilansir dari Mayo Clinic, gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan mental seseorang yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem.

Perubahan suasana hati ini mencakup emosi tertinggi (sangat senang yang disebut fase manik atau hipomanik untuk yang lebih ringan) dan terendah (sangat murung atau depresi).

Sepintas mungkin gejala dari bipolar mudah diamati, terutama jika mengikuti siklus tersebut. Tapi, mendiagnosis seseorang mengidap bipolar ternyata tak mudah.

Gejala kondisi ini bisa bertolak belakang dengan urutan manik-depresi yang diharapkan.

Apalagi, kejadian manik atau hipomanik bisa hampir tak terdeteksi. Selain itu, pada fase depresi sering kali dianggap sebagai penyakit lain.

Penyalahgunaan narkoba pun bisa jadi alasan sulitnya diagnosis kondisi mental ini.

Menurut WebMD, 50 persen orang dengan gangguan bipolar harus mendatangi tiga tenaga profesional hingga akhirnya mendapat diagnosis yang tepat. Artinya, perawatan gangguan bipolar bisa jadi terlambat.

Padahal, gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup dan hampir tiap episodenya tak bisa diprediksi. Dengan kata lain, hal ini memungkinkan seseorang kesulitan beraktivitas karena perubahan suasana hati.

Ini menjadi sebuah keprihatinan karena keterlambatan perawatan bisa berakibat buruk. Untuk itu, mengenal gejala bipolar perlu dilakukan.

Gejala Bipolar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada dua fase yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar, yaitu manik (dan hipomanik) dan depresi.

Baca juga: Perjuangan Vindy Melawan Bipolar dan Stigma Masyarakat

Namun, sebagai catatan, episode manik dan hipomanik sering disebut dua periode berbeda. Meski begitu, keduanya memiliki gejala yang sama.

Beberapa gejala manik dan hipomanik adalah:

  • Detak jantung tidak normal, perasaan gelisah atau aneh
  • Merasa punya energi berlebih hingga memulai banyak aktivitas
  • Rasa percaya diri yang berlebihan dan adanya euforia
  • Nyaris tak membutuhkan tidur
  • Punya khayalan yang tak biasa
  • Punya banyak pemikiran atau ide-ide
  • Mudah teralihkan
  • Seringnya, pada fase ini membuat banyak keputusan buruk
  • Bicara cepat dan banyak topik
  • Mudah tersinggung

Selain episode manik, ada pula episode depresi yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar. Beberapa gejalanya adalah:

  • Suasana hati yang buruk
  • Mudah merasa tertekan, sedih, hampa, dan putus asa
  • Kehilangan minat atau kesenangan pada sesuatu atau banyak hal
  • Penurunan berat badan secara signifikan
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Gelisah tapi tak bisa melakukan banyak hal
  • Mudah lelah dan kehilangan energi sehingga malas beraktivitas
  • Merasa tidak berharga atau rasa bersalah berlebihan
  • Sulit berkonsentrasi atau berpikir tenang
  • Beberapa kasus, orang merencanakan bunuh diri
  • Sering lupa terhadap banyak hal

Jenis Gangguan Bipolar

Setelah mengetahui gejala-gejalanya, kita juga perlu mengenal jenis bipolar yang mungkin terjadi.

1. Gangguan Bipolar I

Kondisi ini berarti seseorang setidaknya memiliki satu periode mania selama 7 hari atau hingga perlu dirawat di rumah sakit. Fase ini biasanya didahului atau diikuti episode hipomania atau depresi berat.

Saat mengalami episode depresi, penderita gangguan bipolar I mungkin mengalaminya selama 2 minggu. Kadang kala episode depresi ini juga bercampur dengan episode mania atau hipomania.

2. Gangguan Bipolar II

Kondisi ini berarti seseorang setidaknya mengalami satu episode depresi utama. Biasanya, episode tersebut diikuti dengan hipomania.

Namun, perlu diketahui, jika menderita gangguan bipolar jenis ini, maka ia belum pernah mengalami episode mania (senang atau emosi berlebihan).

3. Gangguan Cyclothymic

Kondisi cyclohymic berarti seseorang mengalami banyak periode hipomania dan depresi. Kondisi ini setidaknya dialami selama 2 tahun untuk dewasa dan 1 tahun pada anak-anak atau remaja.

Baca juga : Sepotong Kisah Pelukis Van Gogh sebagai Seorang Bipolar

Kondisi ini sering mengecoh para profesional. Pasalnya, gejalan sering kali tidak memenuhi persyaratan diagnosis untuk episode hipomania atau depresi.

4. Gangguan Bipolar Lain

Gangguan bipolar lain didefinisikan sebagai gangguan yang tidak termasuk pada 3 kategori di atas. Biasanya gangguan bipolar jenis ini terkait dengan penyebab seperti konsumsi narkoba atau alkohol tertentu.

Penyebab lainnya seperti kondisi medis tertentu. Misalnya penyakit chusing (akibat paparan tinggi hormon kortisol), multiple sclerosis, atau stroke.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau