• kesulitan berkonsentrasi atau fokus
• pertambahan berat badan atau penurunan berat badan tanpa diet
• pikiran atau kecenderungan bunuh diri
Tanda dan gejala lain gangguan bipolar II dapat terjadi selama periode hipomania dan episode depresi mayor, seperti perasaan gelisah, melankolis, dan perasaan yang berubah-ubah.
Baca juga: Sepotong Kisah Pelukis Van Gogh sebagai Seorang Bipolar
Tidak ada faktor risiko yang diketahui untuk gangguan bipolar II, meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada komponen genetik di dalamnya.
Memiliki kerabat tingkat pertama dengan gangguan bipolar II dapat meningkatkan peluang seseorang untuk didiagnosis dengan kondisi yang serupa.
Gangguan bipolar II sulit untuk diidentifikasi karena saat periode hipomanik, tidak banyak orang yang mengenalinya. Bahkan, gangguan ini sering dikira sebagai gangguan depresi mayor.
Saat mendiagnosis gangguan bipolar II, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan beberapa tes darah untuk menyingkirkan penyebab gejala fisik.
Jika seorang dokter tidak menemukan penyebab fisik untuk gejala seseorang, seperti ketidakseimbangan hormon, mereka akan melakukan evaluasi psikiatris atau merujuk orang tersebut ke psikiater untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca juga: Mencari Pemahaman Baru tentang Gangguan Bipolar lewat Sains
Seorang psikiater biasanya menangani gangguan bipolar II dengan melibatkan obat-obatan dan psikoterapi.
Obat-obatan untuk mengobati gangguan bipolar II seperti penstabil suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan.
Itulah mengapa penting bagi penderita untuk memberi tahu dokter bagaimana obat memengaruhi suasana hati mereka dan efek samping yang dirasakan dari obat tersebut.
Psikoterapi juga melibatkan layanan konseling, biasanya mengenai emosi dan masalah yang berhubungan dengan gangguan bipolar lainnya.
Psikoterapi juga mencakup manajemen perilaku, seperti membuat rencana tindakan tentang apa yang harus dilakukan selama perubahan suasana hati.
Jika episode depresi dikarenakan kecanduan alkohol atau pengaruh obat-obatan, maka rawat inap menjadi solusi untuk mengontrol perilaku bipolar.
Masih banyak orang yang terkena diagnosis berjuang untuk mempertahankan hubungan dan pekerjaan.
Terapi juga dapat membantu orang dengan gangguan bipolar II untuk menangani hipomania dan episode depresi dengan cara yang konstruktif.
Selain itu, cara mengelola gejala gangguan bipolar II adalah dengan mempertahankan gaya hidup sehat, memahami dan menghindari pemicu yang diketahui, dan bertahan dengan rencana perawatan yang efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.