Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Irish Bella, Kenapa Kehamilan Kembar Tinggi Risiko Komplikasi?

Kompas.com - 08/10/2019, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Janin kembar pasangan artis peran Ammar Zoni dan Irish Bella meninggal di usia kandungan 26 minggu.

Diberitakan Kompas.com, Senin (7/10/2019), paramedis yang menangani Irish Bella, dokter Gatot Abdurrazak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal, janin kembar Irish meninggal di dlaam kandungan.

"Itu akibat dari sebagian plasenta yang lepas," ujar Gatot dijumpai wartawan Kompas.com di Rumah Sakit Harapan Kita, Grogol, Jakarta Barat.

Gatot mengatakan, salah satu janin Irish mengalami kondisi Twin to Twin Transfusin Syndrome (TTTS).

Baca juga: Kasus Irish Bella, Twin to Twin Transfusion Syndrome Kerap Dialami Janin Kembar

TTTS ini kemudian mengakibatkan komplikasi pada Irish, salah satunya menyebabkan Mirror Syndrome. Mirror syndrome merupakan keadaan saat janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang membuat ibu hamil dalam kondisi yang sama. Hal

Kasus komplikasi pada ibu hamil kembar memang kerap terjadi dibanding kehamilan normal.

Namun, kenapa hal itu terjadi?

Komplikasi kehamilan kembar

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Budi Wiweko, komplikasi pada kehamilan kembar sangat mungkin dialami oleh sang ibu ataupun bayinya.

Risiko komplikasi pada janin muncul karena janin kembar harus berbagi asupan makanan dan kebutuhan lain agar bisa berkembang sempurna selama proses kehamilan.

"Kalau terhadap bayi, karena bayinya dua, pertumbuhan bayi bisa kecil, bisa juga bayi lahir prematur, atau mengalami kelainan letak seperti melintang dan sebagainya sehingga harus lahir dengan jalur operasi," ungkap Budi Wiweko kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (8/10/2019).

Sementara untuk ibu hamil kembar, Budi menjelaskan kondisi ini memicu hipertensi yang juga dapat menyebabkan berbagai gangguan pada perkembangan janin.

Semakin tinggi tekanan darah dan semakin lama ibu mengalaminya, maka komplikasi pada bayi semakin parah.

Hipertensi selama kehamilan juga dapat memicu preeklamsia atau keracunan kehamilan.

Budi menjelaskan, pada kehamilan kembar umumnya ibu akan merasakan mual yang lebih parah dibanding kehamilan normal.

"Kalau infeksi atau komplikasi enggak ada. Palingan yang tadi saya sampaikan, pertumbuhan bayinya kecil, prematur," ungkap dia.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau