Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Kisah Habibie, Donor Mata karena Ingin Teruskan Mimpi Ainun

Kompas.com - 12/09/2019, 16:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Ketiga Republik Indonesia Bacharudin Jusuf Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB. Bapak teknologi nasional itu wafat di usia 83 tahun.

Sejak 2016, Habibie sudah terdaftar sebagai pendonor di Bank Mata Indonesia. Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran program "Sepuluh Ribu Mata" oleh Pollux Habibie International, Selasa (3/5/2016).

"Pak Habibie telah terdaftar (pendonor mata). Ibu Ainun dulu juga (terdaftar sebagai pendonor), tetapi karena ibu meninggal kondisinya berat, juga ada faktor kanker, jadi tidak bisa jadi donor saat itu," ujar Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono Gondhowiardjo saat itu.

Mereka yang terdaftar sebagai pendonor mata, menyatakan kesediaan memberikan kornea mata jika meninggal nanti.

Baca juga: Habibie Wafat, tapi Mr Crack dan Teorinya Akan Terus Hidup di Dunia

Diberitakan Kompas.com, menyumbangkan kornea mata artinya memberikan penglihatan kepada orang-orang yang tidak bisa melihat sebelumnya.

Tjahjono mengungkapkan, menjadi pendonor mata tidak terbatas usia. Jika kondisi mata sehat, siapa pun bisa menjadi donor mata. Mereka yang masih muda belum tentu lebih sehat dari mereka yang bisa hidup sampai usia tua.

"Ada pasien yang dioperasi saat usia 40 tahun. Dia mendapat donor dari orang berusia 80 tahun. Sekarang, orang yang dioperasi itu sudah berusia 80 tahun juga. Bayangkan, pada matanya ada kornea hidup 120 tahun," jelas Tjahjono.

Proses donor mata

Perlu diingat juga, pihak Bank Mata tidak mengambil satu bola mata utuh dari pendonor, melainkan hanya bagian korneanya saja.

Setelah itu akan dihitung jumlah selnya. Jika jumlah sel mencukupi dan dinyatakan sehat, kornea mata bisa dipindah ke mata penerima donor.

Tjahjono berharap banyak orang mengikuti langkah Habibie dan Ainun. Ia mengatakan, sangat banyak masyarakat Indonesia yang mengantre mendapat donor mata.

"Sampai saat ini kita masih tergantung dari luar negeri, seperti Filipina dan Srilanka. Di Indonesia sangat sedikit, hanya 20 kornea yang sudah didonorkan dalam waktu 3-4 tahun. Padahal yang menunggu sangat banyak," kata Tjahjono.

Habibie menaruh perhatian pada katarak

Dalam kesempatan tiga tahun lalu, Habibie bercerita sering diajak istrinya, Hasri Ainun Habibie, untuk melihat orang dengan katarak.

Sejak saat itulah, Habibie menaruh perhatiah pada pengobatan katarak.

Katarak merupakan suatu kondisi di mana lensa mata keruh yang bisa mengakibatkan kebutaan.

Menurut Habibie, orang yang sebelumnya bisa melihat, kemudian terkena katarak akan mengalami penurunan kualitas hidup. Apalagi jika terjadi pada usia produktif.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau