KOMPAS.com - Mata merupakan aset penting yang harus dijaga. Namun terkadang, entah karena apa kita memiliki gangguan pada mata.
Selain mata minus, plus, atau silinder yang mengharuskan seseorang menggunakan kacamata, gangguan mata lain adalah katarak.
Namun, apa itu katarak dan bagaimana cara mengatasinya?
Katarak adalah penyakit pada mata karena adanya perubahan lensa mata. Lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh.
Baca juga: Mata Tidak Merespons Rangsang, Curigai Bayi Anda Terjangkit Katarak
Ketika seseorang memiliki katarak, penglihatannya menjadi tidak jelas. Ini karena lensa mata yang keruh membuat cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina.
Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif. Biasanya, penglihatan penderita katarak buram atau berkabut, bahkan tidak bisa melihat sama sekali.
Seringkali penderita katarak sangat sensitif terhadap sinar atau cahaya. Maka pada keadaan terang, mata penderita katarak ini terasa silau. Penglihatan di ruang yang temaram atau redup, akan lebih jelas dibandingkan di ruangan terang.
Penderita katarak ini juga akan sering berganti kacamata, karena ukurannya mudah berubah.
Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 60 tahun ke atas. Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda.
Banyak faktor yang menjadi penyebab katarak ini, seperti penyakit sistematis misalnya diabetes.
Menurut Direktur JEC Lasik Center, Dr Setiyo Budi Riyanto SpM (K), diabetes juga bisa berpengaruh pada mata.
"Biasanya penderita diabetes itu pembuluh darahnya menyempit. Nah ini berpengaruh ke mata apalagi kalau pembuluh darah ke mata itu yang menyempit. Banyak indikasi penyakit di mata (jika terkena diabetes), terutama katarak bisa terjadi," kata Setiyo.