ATLANTA, KOMPAS.com - Para peneliti baru saja membuat terobosan baru dalam pengobatan kanker dengan terapi sistem imun. Pengobatan yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker darah mematikan tersebut menunjukkan harapan besar pada pengobatan kanker padat.
Perawatan yang disebut dengan terapi CAR-T itu melibatkan modifikasi genetik beberapa sel pasien sendiri untuk membantu mereka mengenali dan menyerang kanker.
Salah satu pasien yan mencoba perawatan ini adalah Richard Carlstrand dari Florida, AS. Carlstrand divonis mengidap mesothelioma, kanker agresif di lapisan paru-paru sekitar setahun lalu.
Kini, setelah perawatan tersebut, tidak ada lagi tanda-tanda kanker padanya.
Baca juga: Terapi Sel Terkini Untuk Obati Segala Kanker Resmi Dibuka di Australia
Hasil penelitian tentang terapi ini dan kasus lainnya dipresentasikan dalam konferensi Asosiasi Riset Kanker Amerika di Atlanta pada Minggu (31/03/2019).
Sebagai informasi, terapi CAR-T pertama disetujui pada 2017 untuk beberapa jenis leukemia dan kanker limfoma.
Cara kerjanya adalah memodifikasi sel-sel sistem kekebalan tubuh atau imun pasien di laboratorium. Selanjutnya, sel modifikasi itu dikembalikan pada pasien melalui infus, yang menempatkan mereka tepat di tempat kanker berada - dalam darah.
Sayangnya, terapi itu tidak bekerja dengan baik jika sel-sel termodifikasi harus melakukan perjalanan jauh melalui aliran darah untuk sampai ke tumor di paru-paru, payudara, usus besar, atau tempat-tempat lain.
"Tumor padat terkenal karena tidak membiarkan sel-sel kekebalan masuk, pun ketika ada yang masuk, tidak cukup untuk memberi efek," kata Dr. Prasad Adusumilli dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York dikutip dari Boston.com, Minggu (31/03/2019).
Terlebih lagi, ada kekhawatiran bahwa protein pada sel tumor padat yang menjadi sasaran terapi ini juga ditemukan pada sel normal pada tingkat yang lebih rendah. Artinya, bisa jadi terapi tersebut dapat membahayakan sel normal ini juga.
Adusumilli membantu merancang CAR-T baru untuk mencoba menghindari masalah ini dan mengujinya pada 19 pasien dengan mesothelioma dan dua lainnya dengan kanker paru-paru dan payudara, yang telah menyebar ke lapisan dada.
Itu adalah situasi yang dihadapi oleh sekitar 150.000 pasien di AS setiap tahun.
Sel-sel yang dimodifikasi disuntikkan langsung ke dada di mana tumor berada. Saklar pengaman genetik ditambahkan sehingga obat dapat diberikan untuk menghancurkan sel jika menyebabkan kerusakan.
Setelah terapi, satu pasien dapat menjalani operasi dan radiasi, dan berjalan dengan baik 20 bulan kemudian tanpa perawatan lebih lanjut. 15 pasien lainnya cukup baik untuk memulai obat yang meningkatkan sistem kekebalan dengan cara yang berbeda.
Baca juga: Studi: Teh Panas Tingkatkan Risiko Kanker Esofagus
Sebelas dari 15 telah dipelajari cukup lama untuk melaporkan hasil. Hasilnya, dua pasien memiliki tanda-tanda kanker menghilang selama sekitar satu tahun, meskipun salah satunya kemudian kambuh.