Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Sel Imun jadi Harapan Baru Pengobatan Kanker

Kompas.com - 02/04/2019, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Boston.com

ATLANTA, KOMPAS.com - Para peneliti baru saja membuat terobosan baru dalam pengobatan kanker dengan terapi sistem imun. Pengobatan yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker darah mematikan tersebut menunjukkan harapan besar pada pengobatan kanker padat.

Perawatan yang disebut dengan terapi CAR-T itu melibatkan modifikasi genetik beberapa sel pasien sendiri untuk membantu mereka mengenali dan menyerang kanker.

Salah satu pasien yan mencoba perawatan ini adalah Richard Carlstrand dari Florida, AS. Carlstrand divonis mengidap mesothelioma, kanker agresif di lapisan paru-paru sekitar setahun lalu.

Kini, setelah perawatan tersebut, tidak ada lagi tanda-tanda kanker padanya.

Baca juga: Terapi Sel Terkini Untuk Obati Segala Kanker Resmi Dibuka di Australia

Hasil penelitian tentang terapi ini dan kasus lainnya dipresentasikan dalam konferensi Asosiasi Riset Kanker Amerika di Atlanta pada Minggu (31/03/2019).

Sebagai informasi, terapi CAR-T pertama disetujui pada 2017 untuk beberapa jenis leukemia dan kanker limfoma.

Cara kerjanya adalah memodifikasi sel-sel sistem kekebalan tubuh atau imun pasien di laboratorium. Selanjutnya, sel modifikasi itu dikembalikan pada pasien melalui infus, yang menempatkan mereka tepat di tempat kanker berada - dalam darah.

Sayangnya, terapi itu tidak bekerja dengan baik jika sel-sel termodifikasi harus melakukan perjalanan jauh melalui aliran darah untuk sampai ke tumor di paru-paru, payudara, usus besar, atau tempat-tempat lain.

"Tumor padat terkenal karena tidak membiarkan sel-sel kekebalan masuk, pun ketika ada yang masuk, tidak cukup untuk memberi efek," kata Dr. Prasad Adusumilli dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York dikutip dari Boston.com, Minggu (31/03/2019).

Terlebih lagi, ada kekhawatiran bahwa protein pada sel tumor padat yang menjadi sasaran terapi ini juga ditemukan pada sel normal pada tingkat yang lebih rendah. Artinya, bisa jadi terapi tersebut dapat membahayakan sel normal ini juga.

Adusumilli membantu merancang CAR-T baru untuk mencoba menghindari masalah ini dan mengujinya pada 19 pasien dengan mesothelioma dan dua lainnya dengan kanker paru-paru dan payudara, yang telah menyebar ke lapisan dada.

Itu adalah situasi yang dihadapi oleh sekitar 150.000 pasien di AS setiap tahun.

Sel-sel yang dimodifikasi disuntikkan langsung ke dada di mana tumor berada. Saklar pengaman genetik ditambahkan sehingga obat dapat diberikan untuk menghancurkan sel jika menyebabkan kerusakan.

Setelah terapi, satu pasien dapat menjalani operasi dan radiasi, dan berjalan dengan baik 20 bulan kemudian tanpa perawatan lebih lanjut. 15 pasien lainnya cukup baik untuk memulai obat yang meningkatkan sistem kekebalan dengan cara yang berbeda.

Baca juga: Studi: Teh Panas Tingkatkan Risiko Kanker Esofagus

Sebelas dari 15 telah dipelajari cukup lama untuk melaporkan hasil. Hasilnya, dua pasien memiliki tanda-tanda kanker menghilang selama sekitar satu tahun, meskipun salah satunya kemudian kambuh.

Ilustrasi kanker payudaraShutterstock Ilustrasi kanker payudara

Enam pasien melihat tumor mereka menyusut. Sedangkan tiga orang melihat kanker mereka justru memburuk.

Tidak ada efek samping yang parah meskipun beberapa pasien memiliki jumlah darah rendah sementara dan kelelahan.

Studi kedua menguji terapi CAR-T yang berbeda pada 10 anak-anak dan orang dewasa dengan sarkoma tingkat lanjut - kanker yang berasal dari berbagai jaringan lunak atau tulang.

Tidak seperti CAR-Ts lain yang biasanya diberikan hanya sekali, kali ini diberikan beberapa kali, hingga 15 kali dalam satu kasus pasien, jika ada tanda-tanda itu membantu.

"Dari pengambilan darah tunggal kami membuat sejumlah besar sel CAR-T dan kemudian kami membekukannya" kata Dr. Shoba Navai dari Baylor College of Medicine di Houston.

Selanjutnya, sel itu diberikan melalui infus sesuai kebutuhan pasien.

Dua dari 10 pasien memiliki semua tanda-tanda kanker menghilang. Salah satunya, kanker menghilang selama 17 bulan dan yang lainnya selama hampir tiga tahun, sejauh ini.

Tiga orang lainnya mengalami penyakit yang stabil. Lima memburuk meskipun dirawat.

Efek sampingnya mirip dengan penelitian lain. Terapi ini tampaknya aman "dan kami memiliki tanda-tanda awal bahwa pendekatan pengobatan ini dapat membantu," kata Navai.

Baca juga: Mengenal Imunoterapi, Pengobatan Terkini Kanker Paru

"Studi-studi ini menunjukkan mungkin ada jalan pengobatan ke depan pada tumor padat (dengan terapi CAR-T)," kata Dr. Louis Weiner, direktur Pusat Kanker Komprehensif Georgetown Lombardi dan salah satu pemimpin konferensi.

Ini mungkin menjanjikan untuk beberapa kanker perut, payudara, usus besar, paru-paru dan daerah lain, katanya.

Biaya Mahal

Sayangnya, biaya adalah masalah besar dalam terapi CAR-T. Saat ini, biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa melakukan terapi tersebut adalah sekitar 400.000 dollar AS atau setara dengan 5,6 miliar rupiah.

Namun, terapi ini dapat dibuat jauh lebih murah dari itu di pusat-pusat penelitian. Dokter mengatakan mereka berharap biayanya akan turun karena lebih banyak permintaan sehingga mereka menemukan jalan untuk penggunaan yang lebih luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau