Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Mitos dan Fakta Soal Kanker Serviks yang Wajib Diketahui Perempuan

Kompas.com - 20/02/2019, 19:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Menjadi pembunuh nomor empat yang menyerang perempuan, sudah sepantasnya kita mengumpulkan banyak informasi tentang kanker serviks.

Namun sayangnya, tidak semua informasi yang kita ketahui merupakan fakta yang harus dipercaya. Tak jarang, informasi tersebut hanyalah mitos.

Berkaitan dengan mitos dan fakta tentang kanker serviks, dokter Kartika Hapsari, SpOG, FNVOG dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta, meluruskan beberapa hal yang keliru.

Semuanya ini diungkapkannya dalam sesi siaran langsung bersama Radio Kesehatan milik Kementerian Kesehatan, Rabu (20/2/2019). Berikut uraiannya:

Baca juga: 7 Mitos dan Fakta yang Ada di Kelas Biologi, Jangan Keliru Lagi

1. Benarkah sering melahirkan memicu kanker serviks?

"Sebenanrya tidak juga. kalau misalnya berkali-kali melahirkan dan pasangannya setia, enggak terkena HPV tidak akan membuat perempuan mengalami kanker," ungkap Kartika.

Sebagai informasi, sekitar 80 persen kanker serviks disebabkan oleh HPV atau Human papillomavirus yang penularannya lewat hubungan seksual.

"Kalau punya anak banyak kemudian jadi kanker, itu enggak benar sih," katanya.

2. Apakah kehamilan di usia muda bisa menyebabkan kanker serviks?

Kehamilan bukanlah penyebab kanker serviks. Akan tetapi usia hubungan seks yang lebih dini bisa menimbulkan risiko terpapar virus HPV lebih dini.

"Dan tingkat kematangan dinding leher rahim yang belum sempurna juga meningkatkan paparan virus HPV," imbuhnya.

3. Apakah kanker serviks bisa diturunkan secara genetik?

Beberapa kanker memang ada yang sifatnya genetik, dalam artian diturunkan secara genetik.

"Tapi kanker serviks tidak termasuk," kata Kartika.

Beberapa kanker yang bisa diturunkan secara genetik adalah kanker ovarium, kanker rahim karena ada beberapa sindrom yang berhubungan dengan kanker lain yang bisa diturunkan secara genetik, dan kanker payudara karena ada hubungannya dengan kromosom.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau