Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Diabetes, Para Ilmuwan Kembangkan Bedah Bariatrik Berbentuk Pil

Kompas.com - 14/06/2018, 20:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Futurism

KOMPAS.com – Para peneliti kembali membuat terobosan baru. Mereka telah berhasil menciptakan pil yang memiliki efek serupa dengan bedah bariatrik sebagai upaya menangkal obesitas dan diabetes tipe 2.

Seperti diketahui, pada dasarnya bedah bariatrik bekerja dengan “mengecilkan” lambung. Dengan lambung yang lebih kecil, para pasien bedah ini tidak bisa makan sebanyak sebelumnya.

Lalu bila bedah bariatrik dilakukan dengan prosedur gastric bypass, makanan bahkan tidak melewati seluruh usus kecil sehingga nutrisi tidak terserap secara maksimal.

Akibatnya, berat badan pun menurun.

Baca juga: Teknik Baru Tangkal Obesitas, Mengubah Lemak Jelek Jadi Lemak Bagus

Lalu walaupun para peneliti tidak mengetahui secara pasti alasannya; tetapi studi oleh Thomas Rogula, PhD dari Bariatric & Metabolic Institute and the Department of Surgery Cleveland Clinic dan kolega menunjukkan bahwa 84 persen dari 20.000 pasien yang menjalani gastric bypass sembuh dari diabetes tipe 2.

Namun, bedah ini  bukan tanpa risiko. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi termasuk hernia, infeksi, pengentalan darah, luka lambung dan usus, bahkan kematian.

Sebagai alternatif, para peneliti di Harvard Medical School menciptakan obat berbasis sulcralfate yang disebut Luminal Coating of the Intestine atau LuCI. Obat ini melapisi usus kecil sehingga gula dan nutrisi lain dari makanan tidak terserap oleh tubuh.

Randal McKenzie/Brigham and Women's Hospital Ilustrasi

Hasil uji coba pada tikus yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Materials menunjukkan bahwa dalam satu jam setelah dimakan, respons tikus terhadap gula darah setelah makan turun 47 persen.

Baca juga: Bak Lingkaran Setan, Obesitas Bikin Indera Perasa Tumpul

“Apa yang kita ciptakan ini pada intinya adalah ‘Operasi dalam bentuk pil’. Kita menggunakan pendekatan bioteknologi untuk menformulasikan pil yang memiliki sifat adhesi yang baik dan bisa menempel pada usus model praklinis,” ujar salah satu pemimpin studi Yuhan Lee, seperti dilansir dari Futurism, Selasa (12/6/2018).

“Setelah beberapa jam, efeknya menghilang,” ujarnya lagi.

Meskipun hasil uji coba kali ini sangat memuaskan, para peneliti berkata bahwa obat ini belum siap untuk dijual dan dikonsumsi manusia.

LuCI harus menjalani berbagai uji coba, termasuk pada tikus-tikus yang obesitas dan memiliki diabetes untuk diketahui efektifitasnya, sebelum diujikan pada manusia.

Namun, bila semua berjalan lancar, bisa jadi LuCI akan menjadi solusi non-bedah yang efektif bagi orang-orang dengan obesitas dan diabetes tipe 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau