Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Galaksi Tanpa Bintang Ditemukan, Berpotensi Ungkap Asal-usul Galaksi

Kompas.com - 31/05/2018, 20:07 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Apa yang terbersit ketika mendengar kata galaksi? Sebagian besar mungkin akan berpikir bahwa galaksi merupakan kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem.

Namun ternyata, galaksi tidak selamanya berisi dengan bintang-bintang. Astrofisikawan telah menemukan sesuatu yang sangat aneh. Mereka mengindentifikasi enam galaksi yang diketahui hanya memiliki sangat sedikit bintang, bahkan tidak memiliki sama sekali.

Temuan galaksi tanpa bintang yang juga dikenal sebagai galaksi gelap ini menjadi penting karena dapat membantu memecahkan misteri tentang bagaimana bintang dan galaksi terbentuk pertama kali.

Baca juga: Peta Terlengkap Galaksi Bima Sakti Dirilis, Hasilnya Menakjubkan

Meski begitu, bukan perkara mudah untuk menemukan keberadaan mereka karena galaksi-galaksi ini tidak memiliki cukup cahaya.

Para peneliti dari ETH-Zurich di Swiss menjelaskan bagaimana mereka menggunakan benda-benda angkasa yang disebut kuasar untuk menemukan galaksi yang sulit dipahami ini.

Kuasar adalah objek yang bersinar terang. Kuasar juga memancarkan sinar ultraviolet intens yang dapat menyebabkan reaksi dalam atom hidrogen, menciptakan emisi fluoresen yang disebut garis Lyman-alpha.

Hidrogen merupakan unsur paling melimpah di alam semesta dan dibutuhkan untuk membentuk bintang. Artinya, setiap galaksi gelap dengan hidrogen yang cukup dan terletak di dekat kuasar akan mengeluarkan iluminasi fluoresens yang dapat dicatat oleh para peneliti.

"Singkatnya, kami menggunakan kuasar sebagai semacam senter untuk menerangi bagian alam semesta yang seharusnya gelap," ujar Sebastiano Cantalupo, peneliti yang terlibat dalam studi ini.

Baca juga: Bingungkan Astronom, Galaksi Ini Tak Punya Materi Gelap

Metode penggunaan kuasar untuk menemukan galaksi gelap sebenarnya sudah pernah digunakan sebelumnya. Namun, kali ini terbukti lebih efektif berkat instrumen Multi Unit Spectroscopic Explorer (MUSE) yang ditambahkan pada teleskop di European Southern Observatory (ESO) di Chili.

Ini memungkinkan para ilmuwan untuk mencari galaksi gelap di sekitar kuasar yang jaraknya jauh dari bumi.

Analisis lebih lanjut dari galaksi-galaksi misterius tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan pemahaman kita tentang asal usul galaksi serta matahari.

"Kami belajar bahwa galaksi awal membentuk bintang-bintang dengan tidak efisien. Selain itu pembentukan awal galaksi dan evolusi di alam semesta bisa sangat berbeda dari apa yang kita amati saat ini," jelas Cantalupo seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (23/5/2018).

Studi ini telah diterbitkan di The Astrophysical Journal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau