Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengarkan "Milky Way Blues", Musik Jazz dari Galaksi Bikinan Astronom

Kompas.com - 05/05/2018, 11:21 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Mark Heyer, astronom dari Universitas Massachusetts Amherst, AS telah menciptakan musik berdurasi dua menit yang dinamai Milky Way Blues.

Seperti namanya, Heyer mengawinkan musik jazz dengan sesuatu yang berasal dari galaksi kita. Tepatnya, ia mengekspresikan pergerakan gas melalui galaksi menjadi sebuah musik.

Kabar baiknya, musik ini akan ditampulkan dalam situs website Astronomy Sound of the Month selama 30 hari ke depan.

Baca juga : Dengarkan Suara Paus Bowhead, Si Penyanyi Jazz dari Perairan Arktik

Dilansir PHYSORG Jumat (4/5/2018), Heyer mengembangkan sebuah algoritma yang dapat mengubah data astronomi menjadi sebuah musik.

"Ekspresi musik ini memungkinkan Anda "mendengar" pergerakan galaksi Bima Sakti. Ini adalah catatan yang mencerminkan kecepatan gas yang berputar di sekitar pusat galaksi kita," ungkapnya.

Ia menjelaskan, ruang di antara bintang-bintang dalam galaksi diisi gas yang datang dalam tiga fase, meliputi atom, molekul, dan terionisasi.

Dengan menetapkan nada dan panjang nada yang berbeda untuk spektrum yang diamati dari setiap fase gas, astronom dapat mengekspresikan fitur penting dari galaksi yang hilang dalam gambar astronomi.

"Astronom telah membuat gambar menakjubkan, namun itu hanya foto yang bersifat statis. Padahal bintang dan gas antar bintang terus bergerak. Pergerakan inilah yang tidak ditangkap oleh gambar-gambar," katanya.

"Galaksi Bima Sakti dan alam semesta sangat dinamis. Menurut saya, dengan menyampaikan gerakan itu lewat musik adalah cara tepat untuk mengekspresikan pergerakannya," imbuh Heyeryer.

Dalam menulis musiknya, Heyer memilih menggunakan skala pentatonis, yakni menulis lima nada dalam satu oktaf, bukan tujuh. Selain itu, ia menggunakan kunci minor. "Saat saya mendengar suara bassm itu mirip seperti musik jazz dan blues," katanya.

"Sekian lama saya selalu mengulik data namun belum pernah mengubahnya menjadi sesuatu yang terdengar indah. Ternyata, dengan mengubah data menjadi musik dapat menghasilkan nada-nada yang akrab di telinga," sambungnya.

Astronom yang juga pecinta musik itu mengaku melakukannya untuk bersenang-senang. Tak disangka, ide sejak 25 tahun lalu akhirnya bisa tercipta.

"Beberapa tahun lalu saudara saya yang seorang musisi amatir menceritakan tentang perangkat lunak komposer yang dapat menciptakan musik dari data yang dibuat dengan algoritma. Hal inilah yang saya gunakan untuk menciptkan musik dari data astronom," ucapnya.

Baca juga : Musik Heavy Metal Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental, Kok Bisa?

Proses pembuatan musik

Heyer mengumpulkan data yang dibuat selama 20 tahun terakhir oleh survei teleskop radio galaksi. Area penelitiannya adalah studi gas molekuler dalam galaksi.

Halaman:
Sumber PHYSORG


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com