Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serigala Liar di Denmark Mati Tertembak, Ini Pelajaran untuk Kita

Kompas.com - 03/05/2018, 10:39 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek


KOMPAS.com - Sejak 1813 hingga 2012 tidak pernah terlihat serigala berkeliaraan di Denmark.

Tiba-tiba segerombolan kecil serigala datang dan berkembang biak untuk membangun  kembali ekosistem lama. Di Denmark, serigala adalah salah satu hewan yang dilindungi.

Sayang, seekor serigala mati tertembak. Dalam sebuah rekaman video, seekor serigala nampak melintasi sebuah lapangan dan melewati mobil yang terparkir untuk kabur.

Dalam pelariannya, terdengar suara letusan senjata yang berhasil menjatuhkan serigala. Kemungkinan suara tembahan itu berasal dari dalam mobil.

Baca juga : Harimau Dibunuh dan Digantung di Sumut, Ini Penjelasan BKSDA

Serigala di Denmark dilindungi secara hukum dan polisi menangkan seorang pria berusia 66 tahun karena melanggar undang-undang perburuan. Polisi setempat menyita mobil dan senjata dari rumahnya sebagai bukti.

Menurut The Guardian via Newsweek Rabu (2/5/2018), video ini memicu kemarahan warga Denmark. Hal ini karena serigala belum memiliki populasi tetap di daerah tersebut selama 200 tahun, dan kembalinya mereka disebut sebagai keberhasilan konservasi.

Satu kematian disebut memiliki konsekuensi mengerikan pada potensi mengembangkan jumlah serigala.

Cegah konflik manusia-serigala

Kehadiran serigala di Denmark sebenarnya melahirkan pro kontra. Beberapa orang tidak masalah dengan kehadiran serigala karena dianggap penting untuk menjaga kestabilan ekosistem.

Sementara yang lain tidak menyukai kehadiran serigala karena mereka memangsa hewan lain seperti domba dan rusa, yang membuat peternak ingin membunuh serigala.

Baca juga : Kasus Sumut Bukti Konflik Manusia-Harimau, Bagaimana Pencegahannya?

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Denmark berusaha mencegah konflik antara warga dengan serigala dengan membuat pagar tahan serigala dan memberi kompensasi bagi hewan yang diserang serigala.

Konservasi setempat percaya bahwa manusia dapat menerapkan berbagai macam taktik untuk mengurangi konflik antara manusia dan hewan yang dilindungi tanpa membunuh hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com