Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru, Bayi Mampu Berpikir Logis meski Belum Bisa Berbicara

Kompas.com - 18/03/2018, 21:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Seorang psikolog legendaris, Jean Piaget, sangat percaya bahwa manusia baru bisa berpikir secara logis dan masuk akal saat usianya tujuh tahun.

Komunikasi disebut sebagai hal yang mendasari kemampuan manusia untuk bisa berpikir secara logis.

Namun, sebuah temuan baru yang dipublikasikan dalam jurnal Science, Kamis, (15/3/2018) membuktikan bayi yang belum bisa bicara juga mampu berpikir logis.

Penelitian ini melibatkan 48 bayi berusia satu sampai satu setengah tahun. Cara mereka dapat berpikir logis ditunjukkan melalui proses eliminasi.

Baca juga : Plasenta Bayi Bikin Milyader Hidup Abadi, Kok Bisa?

Tim peneliti yang berasal dari beberapa institusi di Eropa menguji logika yang disebut silogisme disjungtif. Di mana hanya A atau B yang benar. Jika A salah maka B yang benar, begitu pula sebaliknya.

Misalnya ada cangkir berwarna merah dan biru. Jika warnanya bukan merah, maka itu biru.

Peneliti membuat percobaan sederhana dengan menggunakan animasi yang ditunjukkan untuk para bayi.

Para bayi diminta untuk mengamati dua benda yang berbeda berupa dinosaurus dan bunga. Kemudian kedua benda ini ditutupi oleh papan peghalang berwarna gelap.

Kemudian peneliti mengambil sebuah cangkir untuk menghilangkan dinosaurus. Kemudian penghalangnya diangkat.

Jika dinosaurus dihilangkan seharusnya hanya tersisa bunga. Namun anehnya dinosaurus juga ada di sana.

Setelah peneliti menunjukkan bagian akhir pertunjukkan yang janggal, mereka langsung melacak gerakan mata bayi.

Peneliti melihat pupil bayi membesar dan menatap lebih lama saat melihat dinosaurus juga ada di sana. Gerakan ini menunjukkan bahwa mereka bingung.

"Hasil kami membuktikan bahwa cara berpikir logis yang diungkap lewat komunikasi bukanlah faktor utama untuk membangun logika berpikir," kata penulis studi Nicoló Cesana-Arlotti dari Departemen Ilmu Psikologi dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Johns Hopkins, dilansir Scientific American, Kamis (15/3/2018).

Cesana-Arlotti dan koleganya menulis pupil mata pada bayi yang melebar juga terjadi pada orang dewasa saat diberi permasalahan logika.

Hal ini menambah bukti bahwa bayi bisa berpikir rasional.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau