Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Baru, Vaksin Aman untuk Kekebalan Tubuh Anak

Kompas.com - 08/03/2018, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Hingga kini masih banyak orangtua yang tidak mau memvaksinasi anaknya.

Dari sekian banyak alasan, salah satu yang sering didengar adalah orangtua takut kekebalan tubuh anak justru akan menurun setelah divaksinasi.

Akibatnya banyak anak-anak yang terlambat divaksinasi atau sama sekali tidak diperbolehkan vaksin.

Temuan baru dari tim peneliti asal AS ini akan menjawab pertanyaan apakah vaksin dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh anak. Mereka melihat pada peningkatan risiko penyakit menular bagi yang tidak divaksinasi.

Baca juga : Vaksinasi dan Hak Anak atas Kesehatan

Tim memeriksa catatan medis terhadap 944 anak berusia dua sampai empat tahun dan menganalisis apakah mereka terpapar sejumlah antigen yang relatif besar sehingga bisa membuat anak mengalami penyakit yang bisa menyebabkan infeksi.

Jawabannya tidak ada. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA, Selasa (6/3/2018), sama sekali tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara bayi yang mendapat banyak vaksin dan mereka yang tidak meminumnya.

Secara teoritis, mitos ini tidak masuk akal sebab bayi yang baru lahir sudah dibanjiri beragam mikroba ketika meninggalkan rahim.

Sejumlah antigen (zat yang merangsang respon imun terutama dalam menghasilkan antibodi) yang tersusun dalam jadwal vaksinasi adalah tetesan yang cukup untuk melawan banyaknya mikroba yang harus dimurnikan oleh sistem kekebalan tubuh pada tahun pertama kelahiran.

Sistem kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir sebenarnya sanggup untuk melawan sejumlah mikroba jahat yang tak terhitung jumlahnya.

Nah vaksin yang dibuat oleh para ahli adalah langkah untuk meningkatkan sistem pertahanan terhadap kerusakan yang lebih besar.

Pada 2002 sebuah laporan dari Komite Tinjauan Keselamatan Imunisasi dari Institusi Pengobatan AS merangkum mekanisme respons biologis yang luar biasa.

Penelitian lain yang dilakukan tim peneliti Denmark beberapa tahun kemudian telah menganalisis 800.000 data anak-anak. Mereka menemukan vaksin tidak meningkatkan risiko penyakit hingga anak harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga : Apakah Vaksin Benar-benar Aman bagi Anak? Dokter Menjawab

Menerima hasil temuan seperti ini sebenarnya kembali lai pada kepercayaan dan ideologi yang dimiliki banyak orang.

Diharapkan penelitian ini akan menekan angka keraguan atau penolakan terhadap vaksinasi.

Hal yang perlu diketahui tentang vaksin adalah ia jauh lebih aman dibanding alternatif kesehatan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau