Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang "Super Blue Blood Moon"

Kompas.com - 31/01/2018, 19:06 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber kompas.com

KOMPAS.com — Fenomena super blue blood moon atau gerhana bulan total (GBT) perige yang akan terjadi malam ini, Rabu (31/1/2018), sudah dinanti jutaan manusia bumi.

Berbahagialah kita orang Indonesia karena dapat menyaksikan trifecta surgawi yang terakhir kali terjadi 150 tahun lalu ini.

Namun, sudahkah Anda benar-benar mengetahui fenomena super blue blood moon yang menurut perhitungan hanya terjadi 0,042 persen dari keseluruhan purnama atau hanya sekali dalam 2.380 kali purnama (satu kali dalam 192 tahun)?

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda simak dan ketahui saat menyaksikan fenomena menakjubkan tersebut:

Baca juga: Super Blue Blood Moon, Sekali dalam 2.380 Purnama

1. Nama super blue blood moon atau gerhana bulan total (GBT) perige

Super blue blood moon sendiri adalah julukan yang diberikan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Hal itu lantaran ada tiga fenomena yang terjadi dalam satu waktu bersamaan.

Mereka adalah super moon yang menandakan bulan berada di posisi sangat dekat dengan bumi, blue moon yang menandakan ini adalah bulan purnama kedua dalam satu bulan, dan blood moon yang menandakan bulan memancarkan warna merah darah.

Namun, terjadi perdebatan dalam penggunaan istilah tersebut. Hal itu dilandasi oleh perbedaan cuaca dan wilayah yang sangat mungkin membuat citra bulan nanti malam terlihat berbeda di beberapa wilayah.

Rukman Nugraha, peneliti dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyarankan untuk menyebut fenomena nanti malam sebagai GBT perige saja.

"Memang terjadi gerhana bulan total saat bulan berada di posisi terdekatnya dengan bumi (perige). Blue moon-nya? Terserah saja (mau disebut apa). Blue moon, green moon, bulan-bulanan juga boleh kok," tulis Rukman lewat laman Facebooknya.

Baca juga: Kontroversi Istilah Super Moon, Blood Moon, dan Blue Moon

2. Waktu dan Tempat Terbaik Menonton Fenomena Ini di Indonesia

Menurut BMKG, gerhana bulan akan mulai terjadi pada pukul 17.49 WIB dan masuk gerhana total pukul 19.51 WIB. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 20.29 WIB dan gerhana total berakhir pada pukul 21.08 WIB.

Seluruh wilayah Indonesia pada dasarnya dapat menyaksikan fenomena super blue blood moon nanti malam asalkan langit malam nanti cerah.

Selain itu, bila langit cerah, BMKG memperkirakan wilayah Indonesia bagian tengah dan timur dapat menikmati seluruh fase gerhana bulan.

Mari kita berdoa agar seluruh wilayah Indonesia cerah nanti malam.

prakiraan cuaca GBT prakiraan cuaca GBT
Baca juga : Begini Prakiraan Cuaca Saat Super Blue Blood Moon 31 Januari 2018

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau