Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Teknik Baru, Peneliti Ungkap Tulisan Rahasia pada Peti Mumi

Kompas.com - 03/01/2018, 12:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com -- Para peneliti menggunakan teknik pemindaian (scan ) di sebuah peti mumi yang terbuat dari potongan-potongan papirus untuk menelusuri kehidupan orang-orang di zaman Mesir Kuno.

Dikutip dari BBC , Minggu (31/12/2017), peneliti dari Inggris memanfaatkan perbedaan frekuensi berbagai jenis cahaya saat pemindaian untuk memunculkan tulisan di papirus berusia 2.000 tahun yang sudah tertutup kapur dan getah selama ribuan tahun. 

Menggunakan teknik pemindaian tersebut pada peti mumi yang disimpan di sebuah museum di Istana Chiddingstone di Kent, para peneliti berhasil menemukan tulisan di tapak peti yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Baca Juga: Papirus Mesir Kuno Memuat Jampi-jampi Ampuh Pemikat Wanita

Tulisan tersebut berbunyi "Irethorru", nama yang jamak digunakan pada masa Mesir kuno dan  berarti "Mata Horus melawan musuh-musuh saya".

irethottu bbcirethottu bbc irethottu bbc

Menurut para sejarawan, teknik ini merupakan terobosan baru yang membantu untuk mencari wawasan baru tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir Kuno.

Sebagai informasi, papirus adalah sejenis tanaman air yang banyak tumbuh di pinggir Sungai Nil. Bahan ini memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban Mesopotamia di Mesir.

Menurut Profesor Adam Gibson dari University College London, papirus sudah digunakan untuk membuat benda-benda penting dan bisa diawetkan selama 2.000 tahun.

"Papirus pada jaman Mesir Kuno digunakan untuk membuat benda penting dan diawetkan selama 2.000 tahun. Oleh karena itu, topeng dari limbah papirus ini menjadi koleksi terbaik dan memberikan banyak informasi tentang kehidupan individu mereka sehari-hari pada saat itu," kata Gibson, yang pemimpin proyek penelitian.

Baca Juga: Patung Berumur 4.300 Tahun Menyingkap Misteri tentang Firaun Mesir

Sebelum teknik pemindaian ini ditemukan, peneliti hanya memiliki bisa menghancurkan papirus untuk melihat apa yang tertulis di dalamnya atau membiarkan papirus tersebut tak tersentuh dan membiarkan misteri di dalamnya tersimpan rapat.

Kali ini, teknik pemindaian memecahkan kebuntuan para peneliti. Peninggalan tetap utuh dan sejarawan dapat membaca apa yang ada di papirus.

Menurut Dr Kathryn Piquette dari University College London, para ahli di Mesir sangat bahagia dengan penemuan teknik tersebut.

"Saya benar-benar merasa ngeri saat melihat benda-benda berharga ini hancur, begitu juga dengan tulisannya," kata Piquette.

Dia melanjutkan, itu adalah bentuk kejahatan karena keterbatasan sumber daya, dan sekarang kita memiliki teknologi untuk melestarikan benda-benda indah dan mempelajari peninggalan mereka untuk memahami bagaimana orang Mesir hidup melalui bukti dokumenter mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau