KOMPAS.com –- Mesir kembali mengungkap penemuan benda bersejarah melalui serangkaian penggalian selama lima bulan.
Kali ini, tim arkeolog Mesir menemukan makam ahli emas kerajaan Mesir kuno di Draa Abul-Naga, sebuah nekropolis untuk para bangsawan dan penguasa di dekat Lembah Para Raja, di tepi kiri Sungai Nil.
Adalah Amenemhat yang hidup di Mesir sekitar 3.500 tahun yang lalu. Dia menjadi “abdi dalem” kerajaan Mesir kuno sebagai pandai emas yang pernah tinggal di Provinsi Luxor pada abad ke-18 (sekitar tahun 1567 SM sampai 1320 SM). Karyanya digunakan untuk dewa matahari Amon-Re, dewa paling kuat pada masa tersebut.
(Baca juga: Mesir Temukan Makam Kuno Berusia 2.000 Tahun dari Zaman Romawi)
Mostafa Waziri, ketua tim arkeolog, mengatakan, ruang utama pemakaman tersebut berisi patung Amenemhat dan istrinya yang duduk di atas kursi. Istrinya mengunakan gaun panjang dan wig.
Patung yang lebih kecil di antara pasangan itu menggambarkan salah satu putra mereka.
Kamar pemakaman berisi tembikar, topeng pemakaman kayu dan patung-patung ushabti - patung biru, hitam, dan biru berukuran kecil yang ditempatkan orang Mesir kuno di dalam makam untuk melayani kehidupan di alam baka.
Selain itu, terdapat juga terowongan pemakaman yang berisi tiga mumi dengan tengkorak kepala yang tak terlindungi dan sarkofagus.
"Kami tidak yakin apakah mumi ini milik Amenemhat dan keluarganya," kata Waziri dalam sebuah wawancara yang dikutip dari New York Times pada Minggu (10/9/2017).
"Orang lain telah dengan jelas menggunakan kembali makam ini dan mencongkelnya pada zaman purba. Mungkin itulah sebabnya kepala mereka tersingkap," ujarnya lagi.
(Baca juga: Arkeolog Temukan 3 Makam Kuno Berusia 2.000 Tahun di Mesir)
Penemuan ini membuat Waziri dan timnya merasa senang. Sebab, tak lama lagi akan ditemukan lebih banyak makam di daerah tesebut.
Poros pemakaman lain juga ditemukan di luar makam Amenemhat, isinya berupa tiga mumi dari periode yang berbeda.
Penggalian makam Amenemhat menjadi penemuan terbaru dari serangkaian penggalian.
Pada bulan Maret 2017 lalu, para arkeolog Mesir menemukan patung Firaun raksasa serta 17 mumi di Minya pada bulan Mei 2017. Sementara itu, pada April 2017, para arkeolog berhasil menemukan sebuah makam milik seorang bangsawan dan hakim bernama Userhat dari dinasti ke-18 di Luxor.
Makam itu dibuka kembali pada dinasti ke-21, sekitar 300 tahun setelah dibangun, dan para peneliti menemukan lebih dari 1.000 patung pemakaman, beberapa sarkofagus, dan mumi kayu.
Tak hanya itu, para arkeolog Swedia juga menemukan 12 kuburan berusia 3.500 tahun di bagian selatan kota Aswan.
Dengan penemuan-penemuan, pemerintah Mesir mengharapkan adanya lonjakan kunjungan wisatawan.
Sebelumnya, industri wisata sempat meredup akibat perselisihan politik dan serangan teroris setelah pemberontakan pada tahun 2011. "Penemuan ini penting untuk pemasaran. Inilah yang dibutuhkan Mesir," kata Menteri Kepurbakalaan Mesir, Khaled el-Enany.
Mengikuti penemuan-penemuan ini, pendapatan wisata Mesir melonjak 170 persen hingga bulan Juni pada tahun ini. Peningkatan juga terus terjadi meski ada larangan kedatangan pesawat dari Rusia setelah pesawat Rusia jatuh di Semenanjung Sinai pada tahun 2015 dan menewaskan 224 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.