Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama, Spesies Baru Lumba-lumba Kuno Ditemukan di Ekuador

Kompas.com - 22/12/2017, 20:31 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan bagaimana bentuk lumba-lumba di masa lalu? Jika belum, mungkin temuan para peneliti dari Museum Sejarah Alam Osaka, Jepang ini dapat menggambarkannya.

Para peneliti tersebut menemukan fosil lumba-lumba yang berasal dari periode Oligosen (34-23 juta tahun lalu). Uniknya lagi, fosil ini merupakan spesies baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Dalam temuan yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE, Rabu (20/12/2017), para peneliti menjelaskan bahwa fosil ini ditemukan di Ekuador.

Jika merujuk pada penelitian sebelumnya, kebanyakan fosil laut berasal dari daerah beriklim panjang seperti Carolina Selatan, lepas pantai Oregon, Hokkaido, dan Selandia Baru. Sedangkan fosil dari daerah khatulistiwa dan kutub hanya sedikit yang saat ini diketahui.

Baca juga: Tidak Kalah dari Manusia, Lumba-lumba Juga Bisa Romantis

Inilah yang membuat fosil ini istimewa. Yoshihiro Tanaka, penulis utama penelitian ini, dan koleganya menemukan tengkorak lumba-lumba kecil di daerah khatulistiwa. Tepatnya, di provinsi Santa Elena, Ekuador.

Dilansir dari Eurekalert, Rabu (20/12/2017), para peneliti  mengidentifikasi tengkorak ini sebagai spesies baru dan dinamai Urkudelphis chawpipacha. Pengidentifikasian ini berdasarkan fitur wajahnya.

Tengkorak lumba-lumba ini memiliki tulang tinggi di bagian depan dan tengah wajahnya, di atas rongga mata. Ini pula yang membuat spesies ini terpisah dengan lumba-lumba periode oligosen lainnya, yang memiliki tulang depan lebih pendek dan lebih lebar di bagian atas kepala dan belakang rahangnya.

"Detail yang cukup terpelihara, terutama untuk daerah telinga, untuk mendiagnosis dan memberi nama spesimen sebagai genus dan spesies baru," tulis laporan tersebut dikutip dari PLOS ONE, Rabu (20/12/2017).

Para peneliti juga melakukan analisis filogenetik untuk mengungkapkan bahwa spesies baru ini mungkin adalah nenek moyang Platanistoidea (lumba-lumba sungai) yang hampir punah.

"Analisis filogenetik menempatkannya pada basis klade (kelompok taksonomi) Platanistoidea yang sudah punah. Fosil tersebut merupakan salah satu dari sedikit catatan lumba-lumba fosil tropis," tulis laporan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com