Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mengulur Waktu, Kesuburan Pria Juga Dipengaruhi oleh Usia

Kompas.com - 31/10/2017, 21:45 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com -- Selama ini, dorongan untuk segera punya anak sebelum terlambat sering kali dialamatkan kepada wanita. Namun, nyatanya hal yang sama juga patut diungkapkan kepada pria.

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility berhasil membuktikan bahwa umur memiliki hubungan yang erat dengan kualitas sperma. Semakin usia bertambah, maka kualitas kesuburan sperma juga akan semakin menurun.

Dalam penelitian yang dilakukan kepada 527 pasangan di Boston, AS, dengan berbagai macam rentang usia, para peneliti menemukan bahwa pertumbuhan embrio yang dibuat dengan sperma pria berusia 50-an ternyata 35 persen lebih lambat dibandingkan embrio yang dibuahi oleh sperma pria yang berusia 20-an dan 30-an.

BACA: Perhatian untuk Ibu Hamil, Gigi Berlubang Bisa Picu Kelahiran Prematur

Sementara itu, penelitian terpisah yang diadakan di New York oleh Weill Cornell Medicine juga menunjukkan hasil serupa.

Tim peneliti mendapat fakta bahwa saat pria menua, sperma yang dimiliki jadi rentan mengalami kesalahan genetik seperti jumlah kromosom yang abnormal (aneuploidy). Akibatnya, kemungkinan sperma untuk menghasilkan embrio yang sehat menurun.

Selain itu, tingkat keberhasilan untuk membuahi juga berbeda berdasarkan usia. Jika tingkat keberhasilan pembuahan pada kelompok yang paling muda (25-30 tahun) 87,7 persen, tingkat keberhasilan pembuahan pada kelompok yang paling tua (55 tahun ke atas) hanya 46 persen saja.

BACA: Magnet Bisa Jadi Mainan Berbahaya untuk Anak, Kasus Ini Buktinya

Menanggapi hal ini, para tenaga medis pun kembali mengingatkan bahwa jika kesuburan perempuan berkurang seiring bertambahnya usia, hal yang sama juga terjadi pada laki-laki.

"Penelitian ini memperjelas bahwa laki-laki dan perempuan mungkin akan sulit memiliki anak di usia lanjut," kata Peter Schlegel, wakil presiden American Society for Reproductive Medicine, seperti dikutip dari laman Telegraph, Selasa (31/10/2017).

Schlegel menjelaskan, pasangan yang sudah berumur jika hamil akan memiliki dampak bagi bayi yang dikandung. Salah satunya timbul potensi masalah pada perkembangan saraf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com