Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2017, 18:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkan Anda berpikir bahwa mendapatkan transfusi darah dari lawan jenis sangat berisiko?

Sebuah penelitian di Belanda yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), Selasa (17/10/2017), menemukan bahwa pria memiliki risiko yang lebih tinggi setelah menerima transfusi darah dari wanita yang pernah hamil.

Sebaliknya, pria yang menerima transfusi dari pria lain atau wanita yang belum pernah hamil tidak mengalami peningkatan risiko kematian selama masa penelitian.

Penelitian yang didanai oleh Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Olahraga Belanda tersebut melibatkan 31.118 pasien.

Baca: Cegah Thalassemia, Mari Periksa Darah Sebelum Menikah

Semua pasien tersebut disebutkan telah menerima 59.320 transfusi sel darah merah antara tahun 2005-2015.

Angka kematian pasien selama masa penelitian tersebut adalah 3.939 orang atau sebanyak 13 persen.

Dari jumlah tersebut, secara statistik angka kematian terbesar terjadi pada pria yang menerima transfusi dari wanita yang pernah hamil.

Angka kematian untuk pria yang menerima darah merah dari wanita yang pernah hamil sebanyak 101 kematian dari 1.000 orang per tahun.

Sementara angka kematian pria yang mendapatkan darah dari pria lain hanya sebanyak 80 orang saja.

Begitu pula pria yang menerima donor dari wanita yang belum pernah hamil hanya mencapai 78 kematian.

Sayangnya, penelitian ini tidak menjelaskan mengapa darah dari wanita yang pernah hamil memberikan efek seperti itu.

Selain itu, peningkatan risiko kematian ini berlaku hanya untuk pria yang berusia 50 tahun atau lebih muda saja. Jadi, temuan ini dianggap masih sangat tentatif.

Pada beberapa kasus, orang yang menerima transfusi darah mengalami cedera paru akut yang diakibatkan transfusi (TRALI).

TRALI sendiri merupakan sebuah reaksi inflamasi serius di paru-paru yang menyebabkan kematian.

Baca juga: Sering Lewatkan Sarapan? Hati-hati, Pembuluh Darah Bisa Menyempit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com