Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2017, 19:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Pola asuh yang salah bisa menjadi salah satu penyebab seorang anak tumbuh menjadi psikopat.

Sejumlah peneliti di Universitas Sains dan Teknologi di Norwegia mengungkapnya.

Seperti dilansir dari NYPost.com, 1 Juni 2017, psikopat adalah seseorang yang memiliki trauma kekerasan kejiwaan akut atau perilaku kekerasan menyimpang.

Biasanya mereka dikenal sebagai pribadi yang tidak memiliki empati dan tega melakuan kekerasan terhadap orang lain tanpa merasa bersalah.

Para peneliti di Norwegia mendatangi sebuah penjara dengan tingkat pengamanan maksimum untuk membuktikannya.

Dari hasil wawancara, para peneliti menemukan bahwa para narapidana psikopat mengalami dua kondisi buruk di masa kecil.

(baca juga: Membiarkan Anak Selalu Menang Bukan Pola Asuh yang Baik)

Pertama, mereka diabaikan oleh kedua orang tua. Kedua, mereka terlalu dilindungi. Sebagian dari mereka juga mengalami pelecehan seksual di masa kecil mereka.

Dr. Aina Gullhagen menjelaskan, "Tanpa pengecualian, para penjahat tersebut telah menjadi korban pelecehan buruk di masa kecil mereka."

"Kekerasan-kekerasan para penjahat tersebut adalah usaha mereka untuk menggambarkan rasa traumanya di masa kecil, namun hanya caranya yang salah," kata Aina.

Pola asuh ekstrim

Peneliti mencoba untuk membuat ukuran pola asuh anak yang sering dilakukan oleh para orang tua saat ini, mulai dari orang tua yang sama sekali tidak peduli hingga orang tua yang terlalu peduli dan cenderung terlalu mengatur atau posesif.

"Kebanyakan orang tua berada di pola asuh di tengah, tidak begitu posesif dan tidak terlalu mengabaikan.

Namun oarng tua para psikopat, tidak demikian. "Dalam studi yang saya lakukan mereka berada di skala sangat mengatur dan sangat menelantarkan," kata Aina.

Meski demikian, pola asuh bukan satu-satunya faktor.

Joe Herbert, ahli saraf di Universitas Cambridge, mengungkapkan bahwa pola asuh orang tua yang buruk berakibat pada gaya hidup dan perilaku.

"Kekerasan fisik, pelecehan seksual atau emosional, penelantaran, kondisi mencekam dan tidak aman seperti dalam situasi perang dalam kurun waktu lama, juga akan berdampak pada perilaku," kata Joe, seperi dilansir di laman www.psychologytoday.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com