Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Risiko Penyebaran dan Dampak Covid-19 Sangat Tinggi Saat Ini

Kompas.com - 29/02/2020, 13:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber NPR

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa risiko penyebaran Covid-19 memiliki dampak sangat tinggi di tingkat global. Terlebih ada lebih dari 55 negara yang sampai saat ini mengonfirmasi kasus virus corona Wuhan di negaranya.

Melonjaknya penyebaran virus corona sangat cepat. Bayangkan saja, pada Senin (24/2/2020) virus corona dikabarkan menginfeksi 34 wilayah, termasuk China, Hong Kong, kapal Diamond Princess.

Saat itu jumlah terinfeksi 79.561 orang dan telah menewaskan 2.619 orang.

Hanya dalam waktu kurang dari sepekan, 85.206 orang di 62 wilayah di seluruh dunia terinfeksi. Belasan negara baru mengonfirmasi kasus Covid-19 baru di negaranya, menambah daftar panjang penyebaran virus Sars-CoV-2.

Baca juga: Update Virus Corona 29 Februari: 85.206 Orang di 62 Wilayah Terinfeksi

Iran, Italia, dan Korea adalah tiga negara yang mengonfirmasi lonjakan terbesar dalam waktu sepekan.

"Di luar China, sekarang ada 4.351 kasus di 49 negara dan 67 kematian," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pidatonya Jumant (28/2/2020) waktu AS.

Tedros berkata, WHO tengah meningkatkan penilaian terkait risiko penyebaran dan dampak dari Covid-19 menjadi sangat tinggi di tingkat global.

Michael Ryan, direktur eksekutif Program Kegawatdaruratan Kesehatan WHO mengatakan, penilaian penyebaran dan dampak Covid-19 itu bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, tapi agar negara yang telah mendapat kasus Covid-19 meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan penyebaran.

"Penilaian risiko terbaru bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Ini dilakukan agar negara memahami bahwa ketika mereka mendapat kasus pertama terkait virus corona, negara meningkatkan dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan penyebaran," jelas Ryan seperti dilansir NPR, Jumat (28/2/2020).

Ryan mengatakan, wabah Covid-19 yang kira-kira berusia dua bulan dengan cepat menyebar ke puluhan negara.

"Setiap pemerintahan di dunia harus bangun dan bersiap-siap. Virus ini mungkin sedang dalam perhalanan ke negara tertentu dan semua harus siap. Semua pemerintahan memiliki kewajiban melindungi warga negaranya. Setiap negara memiliki kewajiban untuk bersiap," tegas Ryan.

Dalam 24 jam terakhir sejak Jumat (28/2/2020) ada 909 kasus baru di Korea Selatan dan 16 orang meninggal. Dengan angka tersebut, sedikitnya 2.931 warga Korea Selatan terinfeksi Covid-19.

Sementara itu, laporan terakhir dari Italia ada 889 orang terinfeksi dan 21 orang meninggal dunia. Di Iran ada 388 orang terinfeksi, dengan 143 di antaranya kasus baru dan 34 orang telah meninggal.

Kasus-kasus baru juga telah dikonfirmasi di negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara, beberapa di antaranya terkait dengan orang yang telah melakukan perjalanan ke Iran. Tedros mengatakan 97 kasus Covid-19 berasal dari Iran dan menyebar ke 11 negara lain.

Menurut Tedros, tantang para ahli epidemiologi dan profesional kesehatan adalah memutus mata rantai penularan sehingga wabah ini tak makin menyebar.

Baca juga: Virus Corona Sulit Dihentikan, Ini yang Harus Dilakukan Dunia

Para penelti hingga saat ini masih berupaya menciptakan pengobatan yang efektif untuk melawan Covid-19.

Tedros mengatakan, sejauh ini ada lebih dari 20 vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia, beberapa di antaranya sudah dalam uji klinis.

Dia mengatakan, hasil uji vaksin pertama akan bisa kita peroleh dalam beberapa minggu ke depan.

Untuk melindungi diri dari virus corona Wuhan dan penyakit lain, salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, atau bisa juga menggunakan alkohol untu menggosok tangan.

Tedros mendesak siapapun yang mengalami gejala penyakit dan berisiko tinggi terkait masalah pernapasan untuk membatasi kontak dengan orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber NPR
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com